Read more: http://infosinta.blogspot.com/2012/04/cara-unik-agar-potingan-di-blog-tidak.html#ixzz2KmkBhfTz Harian Silampari Online (Jawa Pos Gruop): Waspadai Jajanan Sekolah Mengandung Bahan Berbahaya

Rabu, 13 Februari 2013

Waspadai Jajanan Sekolah Mengandung Bahan Berbahaya



Salah satu jenis jajanan sekolah yang paling digandrungi oleh para murid khususnya Sekolah Dasar 
LUBUKLINGGAU- Makanan ringan atau biasa disebut jajanan dijual di sekolah-sekolah, khususnya SD merupakan salah satu bisnis kuliner menjanjikan. Sebab selain market sharenya jelas, keuntungan didapat bisa berlimpah, jika benar-benar dikelola dengan baik.
Mulai dari penggunaan bahan makanan, proses pembuatan hingga kemasan. Namun sayangnya hingga saat ini belum banyak pedagang memperhatikan hal tersebut.
Sehingga banyak orang tua melarang anak-anaknya membeli jajanan di sekolah. Alasanya, selain makanan tersebut dirasa tidak higienis, kandungan terdapat dalam makanan dikhawatirkan tidak baik pada tubuh. Apalagi jajanan diduga mengandung boraks dan rodamin atau pewarna merah.
Penggunaan bahan berbahaya pada jajanan sekolah hingga saat ini memang belum diawasi secara khusus. Sebab selain para pedagang sekolah sifatnya berpindah-pindah, keterbatasan tenaga dan alat pendeteksi bahan berbahaya terekandung dalam makanan sangat minim.
Hal ini diakui Sekretaris Dinas Kesehatan Lubuklinggau Nasrowi didampingi Kepala Seksi Farmasi Makanan dan Minuman (Farmakmin), Ani Mulyani ketika dikonfirmasi Harian Silampari, Selasa (12/2).
Dikatakannya hingga akhir 2012 lalu, Dinas Kesehatan Kota Lubuklinggau baru melakukan pengawasan terhadap jajanan sekolah mengandung pewarna rodamin dan boraks.
“Pengawasan dikoordinatori Dinas Kesehatan dan pelaksananya dilakukan langsung delapan Puskesmas di Kota Lubuklinggau kala itu. Setiap Puskesmas memeriksa empat hingga lima sekolah berada diwilayahnya,” terang Nasrowi.
Hasilnya pengawasan kata dia, memang ada temuan bahwa jajanan sekolah menggunakan bahan pewarna berbahaya jenis rodamin merah. Pengujian saat itu dilakukan di ruang guru pada sekolah masing-masing. Tujuannya untuk memperlihatkan kepada para dewan guru hasil uji kesehatan sample jajanan.
”Dari sana diharapkan para guru memberikan penjelasan kepada para murid bahwa ada makanan yang layak konsumsi dan tidak,” terangnya.
Ditambahkan Nasrowi, pihaknya terus melakukan pengawasan terhadap peredaran makanan yang ada di sekolah-sekolah, khususnya SD. Namun hingga bulan kedua tahun 2013, Dinkes hanya sebatas merencanankan pengawasan.
“Untuk tahun ini (2013) kami bakal kembali mengadakan pengujian bahan berbahaya terkandung pada makanan. Rencananya bakal ada tiga bahan berbahaya diperkirakan terkandung pada jajanan, yaitu rodamin yelow yang sebelumnya hanya rodamin merah dan boraks,” akunya. (HS-06)









Share this article now on :

Posting Komentar

:)) ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* :| 8-} :)] ~x( :-t b-( :-L x( :-p =))