LUBUKLINGGAU- Bantuan makanan dan peralatan untuk penghuni Panti Sosial Tresna Werdha Budi Luhur Lubuklinggau di Kelurahan Kayu Ara Kecamatan Lubuklinggau Barat I diduga diselewengkan. Bantuan biasanya diberikan donator tersebut hanya sebagian dibagikan kepada 31 orang lanjut usia (Lansia) di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Luhur Lubuklinggau.
Berdasarkan hasil penelusuran Harian Silampari, bantuan yang sering diterima Panti Sosial Tresna Werdha Budi Luhur Lubuklinggau diantaranya mie instan, roti kaleng dan peralatan lainnya. Semua bantuan diterima pengelolah panti tersebut hanya sebagian diberikan kepada para penghuni.
Contohnya bantuan mie instan. Penghuni panti jompo hanya menerima dua bungkus setiap kali menerima bantuan.
Salah seorang penghuni Panti Sosial Tresna Werdha Budi Luhur Lubuklinggau inisial Asw (35) mengakui jika bantuan diberikan donator selama ini hanya sebagian diterima mereka. Dugaan penyelewengan bantuan ini terjadi sejak pertama dirinya tinggal di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Luhur Lubuklinggau tahun 2009 lalu.
Ironisnya ketika Asw mencoba jujur membagikan seluruh bantuan dari donator kepada penghuni panti malah mendapat cacian dari oknum pengelolah. Saat ini dirinya hanya bisa diam dan pasrah ketika melihat bantuan diberikan donator kepada Panti Sosial Tresna Werdha Budi Luhur tidak dibagikan seluruhnya.
"Pernah ada yang ngasih sumbangan roti kalengan, nah lansung aku suruh bagikan ke jompo-jompo. Tapi sudah itu aku langsung dimarah-marah pimpinan," cerita Asw.
Selain itu Asw menyayangkan selama ini tidak ada pegawai dari pemerintah memantau kondisi kehidupan mereka saat malam hari. “Pokonya apopun jenis bantuan diambek samo ketuo. Paling yang dibagikanyo cuman mie bae,itupun duo bungkus sikok wong," keluhnya.
Tidak hanya itu, diakui Asw lemari dan dispenser inventaris panti juga diserahkan ke salah seorang oknum LSM Kota Lubuklinggau inisial Jn. Sejak mengetahui bantuan diterima tidak dibagikan seluruhnya, Asw sering kali menyarankan para donator yang ingin menyumbang pulang. Ia beralasan lebih baik bantuan yang diberikan disumbangkan kepada panti lain dari pada tidak sampai ke penghuni Panti Sosial Tresna Werdha Budi.
Pernyataan Asw tadi dibenarkan penghuni panti jompo lain inisial AS (75). Warga Kabupaten Musi Rawas itu mengaku semua bantuan yang diterima pengelolah panti tempat dirinya tinggal, tidak semuanya dibagikan.
"Bantuan dari mano bae idak pernah dikasih galo dengan kami. Kami disini cuma nerimo bae kalu ado yo alhamdulillah, idak katek jugo idak apo-apo. Yang nanggungyo kagek mereka tulah," kata AS sembari diamini rekannya inisial Mh.
Kepala KUPTD Panti Sosial Tresna Werdha Budi Luhur Lubuklinggau, Salpin saat dikonfrimasi melalui Hpnya membenarkan jika sebagian dari sumbangan didapat dipergunakan dirinya di rumah.
“Saya rasa tidak haram kalau saya makan sumbangan itu. Karena saya tidak tinggal di sana (panti), rumah sendiri dan makan tidak ditanggung disana,” akunya.
Salpin juga membenarkan kalau lemari dan dispenser inventaris Panti Sosial Tresna Werdha Budi Luhur
diberikan kepada oknum LSM. Alasannya kedua barang inventaris tersebut sudah tidak terpakai dan nyaris rusak.
“Sebenarnya dia itu (Asw) lagi setres karena dipecat dari juru masak dan diminta mengosongkan dapur umum. Karena sekarang kita sudah memakai jasa chatring jadi dia tidak kita pakai lagi,” tudingnya.
Mengenai bantuan mie instan yang didapat, Salpin mengakui hanya dibagian dua bungkus setiap orang. Ia berkilah sisa mie bantuan yang diterima disimpan dalam gudang untuk keperluan penghuni panti jompo selanjutnya. (HS-01)
Rabu, 13 Februari 2013
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Posting Komentar