Bentuk Tiga Tim Penanggulangan Banjir

MUSI RAWAS- Menindak lanjuti bencana banjir belum juga surut dibeberapa wilayah, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Musi Rawas menggelar rapat guna membentuk tim penyuplai bantuan. Hasil rapat dipimpin Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Musi Rawas, H Raidusyahri kemarin dibentuklah tiga tim untuk mendistribusikan bantuan. Ketiga tim tersebut nantinya akan bertugas di tiga wilayah kecamatan yang hingga saat ini menjadi wilayah terparah digenangi banjir.
“Diantaranya adalah untuk wilayah Kecamatan Muara Kelingi, Muara Lakitan, dan Rawas Ilir,” jelas Sekda Kabupaten Musi Rawas H Raydusyahri usai memimpin rapat koordinasi, Minggu (17/2).

Bahkan pemerintah saat ini telah mempersiapkan speedboat untuk mobilisasi bantuan bencana yang tidak dapat dijangkau menggunakan jalur darat akibat akses jalan yang terputus terendam banjir. Selain itu Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Kabupaten Musi Rawas diminta proaktif dalam menyuplai bantuan ke daerah-daerah banjir.

Selain itu keberadaan posko-posko penanggulangan banir diharapkan mampu lebih diaktifkan kembali untuk membantu pihak pemerintah, swasta, maupun perorangan yang ingin mengirimkan bantuan kepada masyarakat tertimpa bencana banjir. Kemudian kedepan diharapkan adanya posko kesehatan untuk memberikan pertolongan kepada masyarakat yang mulai dijangkiti penyakit pasca banjir seperti demam dan gatal-gatal.

Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Musi Rwas, Hj Susilawati Burlian melalui Kepala Seksi Bencana, Evan Saipani mengharapkan kepada perangkat desa, kelurahan maupun kecamatan agar dapat bergerak cepat guna mendata masyarakat yang menjadi korban bencana alam banjir.
”Data tersebut kami harapkan dapat segera dilaporkan Dinas Sosial Kabupaten Musi Rawas agar mempermudah petugas dalam mengkoordinir pengiriman bantuan terhadap korban bajnir,” jelasnya.

Ditambahkannya selama ini bentuan terus didistribusikan kepada korban bencana banjir dilima wilayah kecamatan dalam Kabupaten Musi Rawas. Diantaranya Kecamatan Muara Kelingi, Muara Lakitan, Rawas Ilir, Karang Dapo, dan Megang Sakti.

Namun keterbatasan jumlah ketersediaan bahan bantuan seperti beras dan mie instans membuat belum seluruh desa atau kelurahan yang terkena bencana banjir mendaopatkan bantuan tersebut. (HS-05)