Sardiyo : Mahasiswa Harus Berani Kritisi Dosen

LUBUKLINGGAU- Ketua Sekolah Tinggi Manajemen Ilmu Komputer Musi Rawas (STMIK Mura) Lubuklinggau Sardiyo  meminta kepada seluruh mahasiswa/i-nya agar berani mengkritiki kinerja dosen.
Hal ini kata Sardiyo bertujuan untuk membuat perguruan tinggi dipimpinya menjadi lebih baik dan berkembang serta dapat menghasilkan Sumber Daya Manusia (SDM) berkualitas.
“Mahasiswa yang ada di sini harus kritis. Maksudnya kritis secara akademis. Kalau ada dosen yang tidak menjalankan tugas dengan baik harus dikritik, agar supaya dia (dosen)( bisa berubah,” kata Sardiyo.

Selanjutnya dia menyampaikan mahasiswa/i STMIK Mura diberikan kebebasan untuk mengkritisi dosen. Namun kritis yang dimaksud yakni kritis secara akademis yang sifatnya untuk kebaikan dan kemajuan bersama.

“Kita minta mahasiswa kita kritis, jangan ada dosen yang mengajar nya tidak benar didiam-diamkan saja. Mahasiswa harus melihat apakah dosen itu memiliki interpreuner apa tidak ya kalau tidak tolong dikritisi,” tegasnya.

Dijelaskanya pada akhir semester setiap tahun mahasiswa/i STMIK Mura diberikan kuisioner. Pengisian kuisioner ini untuk mengevaluasi hasil mengajar dosen pada setiap semester.

Dengan demikian Sardiyo menghimbau kepada seluruh mahasiswa/i nya agar tidak mengisi kuisioner dengan asal asalan. Sebab kata kuisioner yang diisi mahasiswa akan dijadikan barometer penilaian terhadap dosen.
Artinya jika mahasiswa asal-asalan mengisi kuisionernya maka kinerja dosen tidak bisa dinilai oleh yayasan. Sehingga jika tadinya ada dosen yang mengajarnya tidak baik tidak bisa terpantau.

“Saya harapkan mahasiswa mengisi kuisioner jangan semau mau nya aja. Isilah sesuai dengan fakta yang ada . Tidak usah takut diberikan nilai jelek oleh dosen. Kebanyakan mahasiswa ini takut nilainya jeblok karena mengisi kuisioner. Jadi mereka asal-asalan saja yang baik-baik semua penilaian mereka,” harapnya. (HS-01)