Pagar SMP N 9 Rawan Ambruk

LUBUKLINGGAU- Pagar Sekolah menengah Pertama Negeri (SMPN) 9 Lubuklinggau dalam satu tahun terakhir ini sudah tiga kali ambruk. Hal ini disebabkan hantaman air yang berasal dari belakang sekolah. Demikian diungkapkan Kepala SMPN 9 Lubuklinggau, Edi Yanuar saat dibicangi Harian Silampari, Kamis (17/1).
Dijelaskanya sejak pagar yang tinggi nya lebih kurang 2 meter tersebut  sangat mudah ambruk. Penyebabnya tidak lain karena derasnya hantaman air. Saat hujan deras volume air mengenangi pagar sekolah setinggi 70 centi meter (cm).
“Dalam setahun terakhir ini sudah hampir tiga kali kami buat pagar. Air datang dari belakang sekolah deras nian tinggi nya sampai 70 cm,” kata Edi Yanuar.

Mensiasati hal itu, kini pagar sekolah yang ambruk tidak lagi dibuat dengan pagar beton, melainkan dengan kawat duri. Hal ini untuk menghindari terjadinya ambruk.

Dengan demikian Edi Yanuar berharap pihak RT atau kelurahan bisa mengambil langkah untuk megantisipasi kerusakan pagar tersebut. Dengan membuat siring disebelah kiri sekolah. Sebab saat ini tidak ada siring pembuangan air yang datang dari belakang sekolah tepatnya dari lapangan sepak bola SMP N 9 Lubuklinggau.

“Saya berharap ketua RT ataupun lurah melelaui dana PNPM bisa mambuat siring. Agar pagar sekolah tidak ambruk lagi,” harapnya.

Diketahui saat ini pihak SMP N 9 Lubuklinggau tengah menyelesaikan pembuat pagar pengganti pagar yang amruk. Namun tidak lagi dengan beton melainkan dengan kawat duri.

Pantauan Harian Silampari, pagar sekolah setinggi 2 meter tersebut berada di sisi kiri sekolah. Berbatasan dengan rumah penduduk Kelurahan Air Temam Kecamatan Lubuklinggau Selatan II.

Kondisi pagar tersebut saat ini sudah cukup memperihatikan, karena sudah dalam kondisi miring. Dikhawatirkan akan terjadi kerusakan kembali. Sebab hantaman air yang deras dengan volume yang besar bisa saja menghantam kembali pagar SMP N 9 Lubuklinggau. (HS-01)