LUBUKLINGGAU- Pihak gudang Pupuk Sriwidjaja (Pusri) Lubuklinggau mengaku hingga saat ini belum melakukan distribusi kepada kelompok tani. Baik di Kota Lubuklinggau maupun Kabupaten Musi Rawas. Penyebabnya hingga kemarin surat kebutuhan pupuk dua wilayah tersebut belum diterima pihak Gudang Pusri.
Penegasan ini disampaikan Kepala Pemasaran Gudang Pusri Kota Lubuklinggau, Nakutama Lusepa kepada Harian Silampari, Rabu (16/1).
“Hingga saat ini kami belum melakukan distribusi sama sekali, diperkirkan pemasaran akan dilakukan pada bulan Februari mendatang. Sebab hingga saat ini musim tanam belum dilakukan para petani. Sehingga, permintaan terhadap pupuk subsidi belum saya terima sama sekali,” katanya.
Ia mengaku, pengendapan pupuk subsidi tersebut karena kelompok tani belum melakukan permintaan sama sekali. Diakuinya total kebutuhan pupuk untuk tahun 2013 bakal ada pengurangan. Jumlahnya diperkirakan hampir 30 persen dari tahun sebelumnya.
Pengurangan ini disebabkan serapan pupuk tahun lalu sangat kecil atau tidak mencapai target yang ditetapkan.
“Persentase penyerapan pupuk subsidi tahun 2012 lalu sekitar 89 persen untuk Kabupaten Musi Rawas sedangkan untuk Kota Lubuklinggau 40 persen. Padahal total kuota yang diberikan 24.000 ton pupuk subsidi untuk kabupaten dan 9.811 Kota Lubuklinggau,” jelasnya.
Oleh sebab itu, untuk tahun 2013 diperkirakan total pupuk subsidi diterima Kota Lubuklinggau sekitar 1.300 ton dan Kabupaten Musi Rawas 6.000 ton.
“Tapi saya tak tahu jika ada perubahan dalam surat kebutuhan dari dinas terkait dalam hal ini Dinas Perkebunan baik itu kota maupun kabupaten,” jelasnya.
Ia memprediksi dengan adanya pengurangan pupuk subsidi tersebut bakal terjadi kelangkaan di kalangan petani. Tapi jika kondisi ini terjadi, pemerintah bakal mengambil kebijakan demi memperlancar proses pertanian. Hingga saat ini kata dia, jumlah stok pupuk subsidi yanf ada di Gudang Pusri Kota Lubuklinggau lebih kurang 24.000 ton. (HS-06)
Kamis, 17 Januari 2013
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Posting Komentar