Jumat, 04 Januari 2013
Ponsel China Punya Market Sendiri
LUBUKLINGGAU- Berbagai merek telepon seluler dari China saat ini mampu bersaing dengan ponsel merek besar dengan menawarkan fitur dan aplikasi canggih, tetapi harganya cenderung lebih murah.
Menurut karyawan toko seluller, Wendi cell, Pipin kepada Harian Silampari, Kamis (3/1), para konsumen sekarang cendrung melirik ponsel buatan negri tirai bambu karena harga yang ditawarkan relatif lebih murah dibanding ponsel bermerek.
"Salah satu keunggulan ponsel produk China, antara lain desainnya yang menarik dan teknologi terbaru yang ditawarkan. Barangkali, ini yang membuat ponsel-ponsel China bisa bersaing dengan merek-merek terkenal," katanya.
Ia mengaku setiap hari setidaknya mampu menjual 3-4 ponsel buatan China berbagai merek dengan harga yang bervariasi, mulai Rp115 ribu/unit hingga Rp700 ribu/unit bergantung merek dan teknologi yang ditawarkan.
"Ponsel buatan China sendiri memiliki banyak merek. Biasanya, merek-merek yang sudah cukup familiar yang banyak dicari, sebab banyak juga merek baru," ujarnya.
Selain ponsel buatan China, toko seluler yang beralamat di jalan Garuda No 12 RT 10 Kelurahan Bandung Ujung Kecamatan Lubuklinggau Barat I juga menjual ponsel-ponsel bermerk besar, seperti Nokia, Samsung, hingga "smartphone" Blackberrry.
Hal senada juga diungkapkan Dani, penjaga toko seluler Galaxi Cellular mengakui ponsel buatan China memang memiliki pangsa tersendiri, yakni kalangan masyarakat dengan tingkat ekonomi menengah ke bawah.
"Saya jual ponsel berbagai merek, mulai buatan China yang mereknya beragam hingga ponsel-ponsel merek besar. Harga ponsel China juga bervariasi, bergantung merek, fitur, aplikasi, dan teknologi yang bawanya," terangnya.
Pembeli dari kalangan menengah ke bawah, akunya, cenderung melirik ponsel yang murah, seperti buatan China dengan harga mulai Rp165 ribu/unit hingga Rp800 ribu/unit sesuai dengan merek dan teknologi yang dimiliki.
Namun, kebanyakan pembeli biasanya lebih melihat tampilan ponsel, model, dan kualitas suara yang dihasilkan dari speaker, sementara dari sisi fitur dan teknologi kurang begitu diperhatikan konsumen.
"Soal daya tahan ponsel buatan China relatif. Sebab, antara merek satu dengan lainnya tidak terlalu mencolok perbedaan kualitasnya. Biasanya, pembeli sudah tahu dari cerita dari mulut ke mulut," terangnya.
Berkaitan dengan fitur, ia mencontohkan kebanyakan ponsel China menawarkan dual simcard (dua kartu) dan bisa dipakai menonton televisi, berbeda dengan ponsel-ponsel merek terkenal yang tidak menawarkan fitur tersebut.
Setiap bulan, ia mengakui setidaknya sanggup menjual rata-rata antara 20-30 unit ponsel buatan China berbagai merek, bahkan terkadang pernah sampai kekurangan stok karena saking banyaknya permintaan. (HS-06)
Label:
Komunikasi Bisnis
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Posting Komentar