Read more: http://infosinta.blogspot.com/2012/04/cara-unik-agar-potingan-di-blog-tidak.html#ixzz2KmkBhfTz Harian Silampari Online (Jawa Pos Gruop): Bisnis Kuliner Pinggir Jalan Menjanjikan

Jumat, 04 Januari 2013

Bisnis Kuliner Pinggir Jalan Menjanjikan



LUBUKLINGGAU- Peluang bisnis di Kota Lubuklinggau makin hari semakin besar saja, tidak hanya bagi investor yang mengucurkan modal besar. Tapi juga bagi pedagang pinggir jalan dengan modal pas-pasan.

Salah satunya adalah, bisnis kuliner pinggir jalan yang berada di kawasan pasar Inpres Kota Lubuklinggau. Bisnis ini, merupakan bisnis yang memiliki prospek besar, sebab saat ini makanan siap saji lebih diminati kalangan ibu rumah tangga yang tak memiliki waktu memasak dirumah. Selain harga yang ditawarkan relatif murah, rasa dari masakan ini pun tak jauh beda dengan masakan rumah makan yang memiliki tempat khusus.

Salah seorang pelaku kuliner pinggir jalan, Upik, yang berdagang tapat di sebelah PT Telkom Area Lubuklinggau. ia mengaku sudah menjalani usahanya tersebut sejak dua tahun lalu, sampai saat ini ia sudah memiliki pembeli tetap yang menyukai masakannya.

“Awalnya saya cuma tukang masak di salah satu penjual sayur masak di Jalan Letkol Atmo. Dua tahun bekerja, saya memberanikan diri membuka usaha sendiri dengan modal dan menu pas-pasan. Permulaan untuk menarik pembeli saya tawarkan harga yang sedikit miring, tujuannya agar pembeli bisa merasakan masakan saya. Jika pembeli suka maka mereka akan kembali membeli sayur masak pada saya, ” katanya.

Keuntungan yang didapat dari bisnis ini lumanya mengiurkan, Upik mengaku rata-rata keuntungan yang didapatnya sekitar Rp 300 ribu perhari, bahkan lebih. Konsumen yang datang membeli berasal dari berbagai profesi, dimulai dari sesama pedagang pasar Inpres hingga PNS yang tidak sempat memasak di rumah.

Hal serupa juga diakui, Sumira, pedagan sayur masak yang berjualan tepat di depan toko Milenium pasar Inpres. Untung yang didapat lumayan, sebab yang beli tak hanya semasa pedagang pasar Inpres, tapi Ibu rumah tangga yang tak punya waktu untuk memasak dirumah.

“Ramainya biasanya saat jam istirahat,”ucapnya.

Sumira mengaku,  modal awal untuk memulai usahanya tersebut relatif kecil, ia mengaku sekitar Rp 1 juta, itu sudah termasuk menu serta berbagai peralatan yang dibutuhkan untuk berjualan.

“Untuk ukuran saya modal yang dibutuhkan lumayan besar, sebab di usaha ini tak setiap harinya tak selalu untung. Kadang jika masakan tak habis, maka dengan rela hati masakan tersebut harus dibagi-bagi dengan tetangga sekitar dari pada dibuang. Tapi biasayan  yang sering bersisa adalah masakan dengan modal sedikit, seperti tumisan sayur,” ungkapnya.

Dalam sehari Sumira bisa membuat beragam menu masakan, seperti gulai ayam, ikan dan ayam bakar, tumisan sayur dan aneka sambal. Harga yang ditawarkan pun relatif terjangkau, dimulai dari Rp 3 ribu hingga Rp 15 ribu. ukuran yang diberikan pun disesuaikan dengan permintaan pembeli. (HS-06).









Share this article now on :

Posting Komentar

:)) ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* :| 8-} :)] ~x( :-t b-( :-L x( :-p =))