Ayam Serama
Janjikan Keuntungan Mengiurkan
Ayam dari negeri
Jiran ini dikenal memiliki ukuran tubuh terkecil di dunia, lebih kecil dari
ukuran tubuh ayam kate. Namun demikian keuntungan bisnis ternak ayam serama
tidak semungil ukuran tubuhnya. Semakin kecil ukurannya justru semakin mahal
harganya. Ditambah lagi kemampuan lenggak-lenggok ayam serama di catwalk kontes
membuat harga ayam tersebut semakin meroket. Jika sudah demikian pemilik ayam
tersebut bisa dapatkan puluhan juta rupiah.
Eka Yulina,
Pedang.
Ketika dikunjugi
di kediamannya yang beralamat di Desa Pedang Kecamatan Mura Beliti kabupaten
Musi Rawas, Darmansyah, sudah menyiapkan beberapa ternak ayamnya untuk
dilihat-lihat dan dinilai. Sebab saat ini bisnis ayam yang berasal dari negri
tetangga tersebut sedang digandrungi masyarakat Musi Rawas hingga Kota
Lubuklinggau.
“Ayam serama kini sudah jadi trend di kalangan pencinta unggas, bukan karena harga jual yang mahal. Tapi tampilan ayam yang unik, menarik serta memiliki keterampilan tampil bak pragawati, menjadi nilai tambah tersendiri,” terangnya kepada Harian Silampari, Senin (14/1).
Menurut
Darmansyah yang kini membuka pet shop yang dinamai Galeri Rayhan Serama Farm,
ukuran ayam serama dewasa kurang darai 500 gram. Tapi ukuran tersebut tak
menjadi patokan, buktinya harga jenis unggas tersebut cukup mahal kisaran, 1
hingga 2 juta per ekornya tergantung kualitas. Tapi jika perpasang harga ayam
tersebut bisa mencapai Rp 4 juta.
“Biasanya ayam
serama diternakan tidak hanya untuk dijual melainkan, sebagai ayam hias. Selain
itu kontes ayam serama turut memberikan andil dalama meramaikan bisnis ayam
serama,” katanya.
Selain
menyediakan ayam jenis Serama, Galeri Rayhan Serama Farm, juga menyedikan
berbagai jenis ayam seperti, ayam batik hitam dan putih, ayam filipin, ayam
ketawa, dan jenis ayam lainnya. Tapi kata owner Galeri Rayhan Serama Farm, saat
ini yang menjadi idola pencinta ayam adalah jenis Serama.
Dibocorkannya
terkait perawatan ayam kontes ini, Darmansyah mengatakan, perawatan cukup
mudah. Sebab ayam ini hanya membutuhkan kandang yang kering dan pakan yang
mencukupi sesuai dengan kebutuhan.
“Perawatan sangat
mudah, tak perlu perawatan khusus. Terkait makan, ayak serama tidak butuh makan
yang banyak cukup satu sendok teh, campuran dari beras merah, jagung dan poor,
dengan frekuensi dua kali sehari,” jelasnya.
Melihat pasaran
ayam serama yang memiliki prosfek luar biasa, Darmansyah berharap Dinas
Peternakan baik Kota Lubuklinggau dan Kabupaten Musi Rawas bisa menjadikan
ternak ini sebagai program pemerintah, sebab selain bersifat budidaya ayam ini
juga bisa membuka lahan bisnis baru untuk masyarakat.(*)
Posting Komentar