*Tidak Ditemukan Tanda Kekerasan
MUSI RAWAS- Jenazah Dismawati (41), salah seorang Tenaga Kerja Wanita (TKW) asal Kabupaten Musi Rawas yang meninggal dunia di Malaysia akhirnya tiba dikampung halaman. Jasad istri Berlian (43) itu tiba di Dusun II Desa Bukit Langkap Kecamatan Karang Jaya, Minggu (13/1) sekitar pukul 03.00 WIB. Sebelum dibawa ke rumah duka, jasad Desmawati terlebih dahulu di autopsy di Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Palembang. Hasilnya belum ditemukan organ tubuh almarhumah yang hilang dan tanda-tanda kekerasan.
Isak tangis dan duka mendalam terlihat pada pihak keluarga dan tetangga yang menyambut kedatangan jenazah almarhumah. Suami almarhumah, Berlian (43) tampak berulang kali mengusap air mata, meski mengaku tegar dan ikhlas dengan kepergian Desmawati. Namun dirinya tampak tak kuasa menahan sedih, terlebih ketika ketujuh anak mereka menangis histeris menyambut kedatangan jenazah ibunya.
Bahkan Tarmizi (22), anak tertua almarhumah tidak henti-henti menangisi kepergian sang ibu setelah hampir empat tahun lebih berpisah dan tidak bertemu muka.
“Saat ibu berangkat saya sedang kerja di Jambi, beliau (almarhumah)sempat berpesan agar dapat bekerja dengan baik dan jangan boros, gaji sedapatnya ditabung,” kenang Tarmizi.
Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Musi Rawas AKBP M Barly Ramadhani ketika dikonfirmasi menegaskan, pihaknya tetap melakukan penyelidikan terhadap jalur keberangkatan lamarhumah hingga bisa bekerja di luar negeri.
“Kita tetap melakukan perburuan terhadap oknum-oknum yang bertanggung jawab terhadap recruitment TKI/TKW yang berangkat menggunakan PJTKI illegal ini,” tegasnya.
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Mura, A Murtin ketika dikonfirmasi menjelaskan, jenazah Desmawati tiba di Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Palembang sekitar pukul 21.00 WIB. Sebelum diberangkatkan menuju kampung halaman, jenazah terlebih dahulu dilakukan autopsy sesuai permintaan pihak keluarga.
“Dari hasil autopsy tersebut diketahui tidak ada organ tubuh almarhumah yang hilang dan tidak ada bekas penganiayaan menyebabkan meninggal dunia. Autopsy ini dilakukan untuk menepis isu-isu miring terkait kematian almarhumah,” jelas Murtin.
Dilain pihak, Camat Karang Jaya Alwi Roham berjanji akan segera melakukan pendataan terhadap warganya yang bekerja di luar negeri menggunakan Perusahaan Jasa Tenaga Kerja Indonesia (PJTKI) tidak resmi.
“Bekerjasama dengan aparatur desa kita akan segera lakukan pendataan, agar kejadian seperti ini tidak lagi terulang kembali,” terangnya.
Berdasarakan informasi kata Alwi, ada dua warga Desa Bukit Langkap berkerja sabagai TKI di luar negeri. Namun semuanya sudah kembali lagi ke kampung halaman. Yang akan diselidiki adalah oknum yang menawarkan untuk berangkat menjadi TKI dan PJTKI tersebut, apakah resmi atau tidak.
Dirinya bahkan telah memerintahkan kepada seluruh Kepala Desa melakukan sosialisasi dan himbauan kepada masyarakat agar tidak mudah percaya dengan oknum yang menawarkan diri untuk bekerja diluar negeri. Tentunya dengan iming-iming gaji besar tetapi tidak jelas perusahaan yang memberangkatkan.
“Masyarakat disini umumnya berpendidikan minim karena tinggal dipelosok, kondisi ini sangat rentan dimanfaatkan oleh oknum tidak bertanggung jawab untuk menipu mereka,” tambahnya.(HS-05)
Senin, 14 Januari 2013
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Posting Komentar