LUBUKLINGGAU-Sejumlah Sekolah mulai dari jenjang Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA) sederajat disibukan dengan berbagai persiapan menjelang Ujian Nasional (UN) 2013.
Salah satunya di SMA PGRI 2 Lubuklinggau. Kesibukan para guru maupun pelajar di sekolah ini sedikit berbeda dengan kesibukan peserta didik disekolah umum lainya.
Para pelajar di sekolah ini setiap menit-menit akhir pelajaran selalu disuguhkan pertanyaan mengenai materi yang dipelajari sebelumnya.
"Setiap diakhir belajar pada setiap mata pelajaran yang di UN kan kita adakan quis berupa pertanyaan seputar materi yang telah dipelajari. Gunanya untuk melatih kecepatan dan ketepatan para peserta didik," kata Kepala SMA PGRI 2 Lubuklinggau, Rubasit saat dibincangi Harian Silampari, di ruang kerjanya, Sabtu (26/1).
Selain itu, pertanyaan yang diberikan saat quis juga merupakan bentuk pembinaan dan sebagai barometer materi yang telah dikuasai peserta didik calon peserta ujian.
Meski UN 2013 pada April mendatang dicanangkan 20 paket soal , Rubasit mengaku tidak gentar ataupun takut dengan rencana pemerintah. Sebab kata dia kunci keberhasilan ada pada penguasaan materi para peserta didik.
"Jadi mau berapa paket saja UN kita akan tetap hadapi. Hanya bagaimana cara mempersiapkan pelajar kita untuk menghadapinya," sambungnya.
Bahkan dengan digulirkanya 20 paket soal pada UN 2013, bisa menekan angka kecurangan menyontek para peserta ujian. Betapa tidak jika rencana ini benar-benar diberlakukan maka satu peserta dalam satu ruang ujian akan mendapatkan paket soal yang berbeda.
"Tidak ada yang akan saling contek karena menghadapi soal masing-masing," ujarnya.
Diakuinya ujian nasional yang telah diberlakukan beberapa tahun terakhir ini memang menjadi momok yang menakutkan bagi peserta didik. Untuk mengatasi ketakutan siswa tersebut haruslah diberikan motivasi, pembinaan dan persiapan yang matang.
Diungkapkanya, untuk menghadapi UN 2013, pihaknya telah menyusun beberapa strategi untuk para peserta didiknya. Diantaranya menambah jam belajar disetiap mata pelajaran yang masuk dalam UN. Meliputi bahasa indonesia, bahasa inggris,matematika, geografi,sosilogi dan ekonomi.
Penambahan jam belajar pada keenam mata pelajaran ini rata-rata bertambah satu jam. Penambahan satu jam ini dimanfaatkan untuk memperdalam materi pelajaran dan membahas kisi-kisi soal UN 2013.
Belajar tambahan ini rencananya dimulai pada awal Februari mendatang.
"Dari 2009 sampai 2012 peserta didik kita lulus 100 persen. Tahun ini peserta ujian kita hanya 29 orang. Mudah-mudahan bisa lulus semua,"terang nya. (HS-01)
Senin, 28 Januari 2013
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Posting Komentar