Guru Diminta Cermati SKL UN

MUSIRAWAS – Meski Ujian Nasional (UN) baru akan digelar akhir April mendatang, para guru mata pelajaran SMA/MA dan SMK diminta lebih mencermati Standar Kompetensi Lulusan Ujian Nasional (SKL UN). Karena, pada ujian Nasional 2012/2013 kemungkinan besar ada perbedaan yang terjadi pada SKL sebelumnya.
Demikian disampaikan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Musi Rawas, Jemain didampingi Kepala Bidang Pendidikan Menengah Tinggi (Dikmenti), A Bastari  kepada Harian Silampari, Senin (14/1).
Dijelaskan Bastari SKL UN berisikan mengenai standar kompetensi dan kompetensi dasar yang harus dilulusi siswa untuk kemudian dalam pendidikan di level bersangkutan.

Siswa di SD, harus melulusi sekian banyak kompetensi dasar yang dianggap menjadi ukuran keberhasilan dalam pelaksanaan pembelajaran selama 6 tahun di sekolah. Begitu juga dengan siswa SMP dan SMA sederajat.

Untuk jenjang SMK sebelum pelaksanaan UN, akan dihadapkan dengan ujian kompetensi kejuruan. Ujian ini berdasarkan jurusan masing-masing peserta didik.

Selanjutnya kata dia dalam pembutan kisi-kisi soal SKL UN juga menjadi pedoman bagi guru. Karena SKL UN akan menentukan berhasil atau tidaknya peserta didik.

“Kepada seluruh guru cermati SKL UN yang ada, agar kisi-kisi soal yang dibuat bisa mendekati soal UN yang akan dikeluarkan Kemendikbud,” imbuhnya.

Selain itu, Bastari meminta agar seluruh sekolah di 21 kecamatan di Kabupaten Musi Rawas agar mempersiapkan pelaksanaan UN dengan matang. Seperti melakukan belajar tambahan, melaksanakan try out.

“Try Out harus dilakukan setiap sekolah minimal 3 kali. Hasil try out ini bisa menjadi indikator dimana letak kekurangan peserta didik,” tambah Bastari.

Disampaikanya, UN SMA/MA dan SMK pada April mendatang akan diikuti lebih kurang 4023 pelajar berasal dari 21 Sekolah Menengah atas / sederajat di Kabupaten Musi Rawas. Rincianya 3609 pelajar SMA/MA dan 414 pelajar SMK.

Ke-4023 pelajara tersebut berasal dari 33 SMA, 12 MA dan 7 SMK dibumi Lan Serasan Sekantenan.
Diakuinya sampai saat ini belum ada sosialisasi mengenai UN. Namun dia berharap seluruh sekolah bisa memulai membahas kisi-kisi soal yang telah tersedia media intenet.

Adapun kendala yang membuat sosialisasi belum bisa dilakukan yakni belum diterbitkanya Prosedur Operasi Estándar (POS) UN 2013 dari Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Selatan.
Diketahui untuk penyelenggaraan Ujian Nasional (UN) pada tahun 2013 nanti, batas nilai minimum kelulusan bagi para siswa ditargetkan tetap pada angka 5,5. namun bobot soal rencananya yang akan diubah.
Jika sebelumnya tingkat kesulitan soal yang mudah hanya 10 persen, soal dengan bobot sedang 80 persen dan soal yang sukar sebanyak 10 persen. Sedangkan  untuk tahun 2013, rencanya soal sukar akan ditambah menjadi 20 persen. Yang sedang berkurang jadi 70 persen. Yang mudah tetap 10 persen tapi ini masih dianalisis Kemendikbud.(HS-01)