Read more: http://infosinta.blogspot.com/2012/04/cara-unik-agar-potingan-di-blog-tidak.html#ixzz2KmkBhfTz Harian Silampari Online (Jawa Pos Gruop): Dinkes Mensinyalir Ada Tahu Berformalin

Rabu, 09 Januari 2013

Dinkes Mensinyalir Ada Tahu Berformalin



LUBUKLINGGAU- Isu masih adanya tahu diduga menggunakan formalin (pengawet mayat) dipasaran Kota Lubuklinggau semakin jelas. Dinas Kesehatan Kota Lubuklinggau mengakui jika saat ini kemungkinan besar masih ada tahu mengandung formalin beredar dipasaran.

“Kita (Dinkes) tidak menyangkal kalau masih ada tahu berformalin dipasaran,” kata Kepala Dinkes Kota Lubuklinggau, Dr Nawawi Akip didampingi Kasi Farmakmin Dr Ani Mulyani, kepada Harian Silampari, Selasa (8/1).

Dijelaskan Ani, sebelumnya sekitar Juli 2012, Dinkes pernah melakukan Sidak dan memeriksa tahu diduga berformalin. Saat melakukan pemeriksaan ada dua cara dilakukan Dinkes. Pertama melakukan tes ditempat menggunakan alat Parmaldehyde Test Kit (alat tes pemriksaan ditempat). Dengan alat tersebut bisa diketahui apakah tahu tersebut positif atau negatif menggunakan formalin.  Kemudian cara kedua hasil tes dibawa ke Laboratorium BPOM.
“Kebetulan karena Lubuklinggau tidak memiliki Lab BPOM, waktu itu Dinkes membawa hasil tes ke Lab BPOM di Bengkulu,” kata Ani.

Dari hasil pemeriksaan melalui dua cara tersebut belum ditemukan ada tahu positif mengandung formalin. Namun sayangnya hasil tes ini tidak bisa diambil kesimpulan bahwa tidak ada tahu berformalin di Kota Lubuklinggau. 

“Karena kita hanya melakukan tes 10 sample tahu, dari pasar dan dari pabrik tahu rumahan. Kami tidak bisa memastikan seluruh produk tahu di Kota Lubuklinggau bebas formalin,” kata Ani.

Menurut Ani, jika Pemkot Lubuklinggau atau Dinkes ingin mendapatkan hasil lebih baik dan akurat, semestinya setiap tahun dilaksanakan minimal empat kali pemeriksaan terhadap makanan diduga berformalin. Namun selama ini Dinkes hanya satu kali melakukan pemeriksanan terhahadap makanan dan minuman di Kota Lubuklinggau.

Hal tersebut disebabkan Dinkes masih terkendala anggaran.

“Setiap kali melakukan pemerikasaan itu akan butuh anggaran, karena kita terbatas anggaran selama ini di Kota Lubuklinggau hanya satu kali dalam melakukan pemeriksaan. Itu pun tidak  seluruhnya dilakukan sample pemriksaan,” jelas Ani. 

Pada tahun 2013 Dinkes telah mengusulakan anggaran minimal dua kali pemeriksaan makanan dan minuman dipasaraan.
“Tahun 2013 kita telah mengusuakan angagran minimal ad dua kali pemeriksaan,” kata Ani.

Pernyataan berbeda disampaiukan Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Lubuklinggau, Surya Darma. Hingga saat ini pihaknya belum menemukan indikasi adanya tahu mengandung formalin beredar dipasaran.

Menurut Surya Darma, pihaknya selalu melakukan pengawasan terhadap pelaku home industri, termasuk pengusaha tahu.
“Pengawasan selalu kami lakukan setiap tiga bulan sekali” ucapnya. (HS-06/03)




Share this article now on :

Posting Komentar

:)) ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* :| 8-} :)] ~x( :-t b-( :-L x( :-p =))