Bantah Wilayah Utara Minim Pembangunan

MUSI RAWAS- Bupati Musi Rawas, H Ridwan Mukti membantah tudingan sebagian kelompok masyarakat yang menyatakan bahwa pembangunan Musi Rawas (Mura) untuk wilayah utara kurang diperhatikan.
Menurutnya dari tiga rayon pembagian wilayah Kabupaten Mura yaitu Selatan, Utara, dan Tengah proses pembangunan dan pengembangan wilayah dilakukan secara merata dan adil. Bahkan jika ditelusuri lebih jauh pembangunan untuk rayon utara jauh lebih banyak dilakukan. Hal tersebut dibuktikan banyaknya daerah-daerah diwilayah tersebut yang dahulunya berstatuskan tertinggal dan terisolir karena tidak adanya sarana transportasi darat saat ini semuanya sudah terbuka dan dibangun jalan yang mulus.

“Silahkan lihat bagaimana kondisi Kecamatan Ulu Rawas, Rawas Ilir, dan daerah lainnya diwilayah utara saat sebelum saya menjabat menjadi Bupati dibandingkan dengan sekarang, sudah banyak dilakukan pembangunan diwilayah tersebut, tidak sedikit desa-desa terisolir yang kita bangun jalan agar dapat terbuka dan berinteraksi dengan daerah luas, ” jelas Bupati.
Bahkan calon Gubernur Sumatera Selatan ini menantang masyarakat yang merasa tidak puas dengan pembangunan yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Mura diwilayah utara untuk memeriksa Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Mura untuk mengetahui seberapa besar alokasi dana anggaran pembangunan yang diperuntukkan untuk wilayah utara.
Ditambahkannya ketidakpuasan segelintir orang yang mengatasnamakan masyarakat banyak dan menyebarkan isu bahwa diwilayah utara Kabupaten Mura kurang tersentuh pembangunan hanya bagian dari provokasi.

Sebelumnya, Juarsyah, Anggota Gerakan Masyarakat Rawas Ilir (Gema RI), menilai RI sangat terisolir bahkan jalan poros Mandi Angin - Rupit putus putus. “Saya tidak percaya lagi dengan RM, sudah dua periode pembangunan belum bisa dirasakan warga Muratara. Untuk itu, kami disetujui atau tidak, harus mekar dari Musi Rawas,” tegasnya.

Dirinya mendeklarasikan sebagai Panglima Muratara ini siap berjuang sampai titik darah penghabisan untuk pemekaran Muratara. “Muratara harus jadi,” tegasnya. (HS-05)