LUBUKLINGGAU- Direncanakan 15 Oktober mendatang Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Lubuklinggau akan melakukan tes urine terhadap beberapa pelajar dan mahasiswa di perguruan tinggi di Kota Lubuklinggau. Demikian diungkapkan Kepala BNN Lubuklinggau AKBP Abdulah Alex melalui Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat, Apandi kepada Harian Silampari, Senin (1/10)
“Tes urine terhadap pelajar dan mahasiswa ini merupakan tes lanjutan setelah sebelumnya telah dilaksanakan di jajaran pemerintah Kota Lubuklinggau , yakni Kantor Lingkungan Hidup dan Kantor Pelayanan Perizianan ,setelah kemarin kita lakukan tes hasilnya negative semua,” terang Apandi.
Dijelaskanya, tes urine bagi pelajar dan mahasiswa memang direncanakan pada 15 Oktober mendatang. Namun hal itu belum bisa dipastikan sebab masih menyiapakan beberapa persiapan mengenai kegiatan tersebut, seperti pendanaan, dan koordiansi ke pihak sekolah maupun perguruan tinggi.
“Kita dalam persiapan, dalam waktu dekat ini akan berkoordinasi dengan pihak terkait mengenai tes urine tersebut,” akunya.
Lebih lanjut Apandi mengatkan, rencananya BNN akan melakukan tes urine terhadap pelajar SMA Yadika, SMA Muhhamdiyah, dan mahasiswa STMIK Bina Nusanara Jaya, dan STIE-STMIK Mura Lubuklinggau. Namun belum bisa juga dipastikan sebab pihak BNN akan berkoordinasi terlebih dahulu. Kalau memang pihak sekolah dan perguruan tinggi member izin baru bisa melakukan tes urine begitupun sebaliknya.
“Nanti kalau sudah kita tes urine dan hasilnya negatif , sekolah maupun perguruan tinggi tersebut akan kita berikan penghargaan dan plang merk ‘ kawasan bebas penyalahgunaan Narkoba’. Dan kalau nantinya ada yang positif seluruh sanksi akan kita kembalikan ke pihak masing-masing. Untuk memastikan keabsahan hasil tes urine itu kami sudah bekersama dengan beberapa dokter khusus tes urine,” papar Apandi.
Disisi lain, Kepala Seksi Pencegahan BNN Lubuklinggau, Abdul Latief menambahkan, selain melakukan tes urine pada waktu yang sama pihak BNN juga akan melaksanakan pembentukan kader lanjutan diperguran tinggi, setelah sebelumnya membentuk kader tingkat SMA.
“Kegiatan pembentukan kader akan kita barengkan jadwalnya dengan tes urine. Hanya saja tempatnya yang berbeda dan perguruan tinggi yang dituju berbebeda,” kata Latief.
Adapun perguran tinggi yang akan dibentuk kader penyuluh dampak penyalahgunaan narkoba yakni Sekoalh Tinggi Keguruan Ilmu Pendidikan (STKIP) PGRI dan Universitas Musi Rawas (Unmura). Mengenai jumlah dan tugasnya nanti sama dengan kader di SMA yang telah dibentuk. (HS-01)
Selasa, 02 Oktober 2012
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Posting Komentar