LUBUKLINGGAU- Hingga saat ini, Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kota Lubuklinggau, belum bisa menjamin kelayakan air sungai dipakai sebagian masyarakat untuk keperluan Mandi Cuci Kakus (MCK) dan dikonsumsi. Sebab hasil dari laboratorium belum diterima BLH Kota Lubuklinggau.
Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kota Lubuklinggau, J Sitepu mengatakan, sebelumnya pihak BLH telah turunkan tim pemantau kelayakan pengunaan air sungai. Tapi hingga kini hasil dari laboratorium Palembang belum sampai ke BLH Kota Lubuklinggau. Diperkirakan penelitian sampel air yang dikirim memakan waktu dua minggu.
“Hal tersebut akan diketahui minggu depan, sebab kami baru mengirim sample air sungai tersebut minggu lalu,” katanya kepada Harian Silampari, Senin (1/10)
Sedikitnya ada lima sungai yang airnya dijadikan contoh dan dibawa ke laboratorium BLH Palembang. Yaitu Sungai Kelingi, Sungai Malus, Sungai Siteki dan Sungai Kruak. Lima sungai tersebut adalah sumber air yang sering digunakan masyarakat untuk keperluan MCK dan dikonsumsi.
Hingga saat ini BLH belum bisa memastikan kelayakan penggunaan air sungai tersebut. Tapi sungai mesat saat ini tidak bisa digunakan untuk kebutuhan MCK. Sebab telah tercemar limbah rumah tangga.
“Untuk sungai mesat yang tak bisa digunakan untuk kebutuhan rumah tangga, sebab sudh tercemar oleh limbah rumah tangga. Tapi pencemaran itu hanya terjadi di bagian tengah sungai. Sedangkan untuk daerah Ulu dan Ilir masih bisa digunakan, jika dinilai dari kasat mata,” jelasnya.
Menurutnya, untuk saat ini kelayakan air sungai digunakan masyarakat masih sesuai dengan standar baku mutu air. “Dilihat dari kasat mata kelayakan air sungai masih layak untuk digunakan, itu dirujuk oleh hasil pantauan batu mutu air tahun 2011. Tapi untuk kepastiannya kami segera lakukan pengecekan,” ungkapnya.
Terpisah Kepala Dinas Kesehatan Kota Lubuklinggau, Nawawi Akip mengatakan, untuk menghindari penyakit disebabkan kuman atau bakteri pada air, sebaiknya, air haruslah dimasak sampai pada suhu 100 derajat celcius. Yaitu ditandai dengan mendidihnya air tersebut.
Ditambahkannya, dimusim kemarau masyarakat harus selalu menjaga kebersihan lingkungan dan diri sendiri agar terhindar dari penyakit. Seperti Diare, DBD dan ISPA. (HS-06)
Selasa, 02 Oktober 2012
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Posting Komentar