Hamdan Kamal |
“Saya meminta agar seluruh kepala sekolah yang ada saat ini untuk segera menerapkan MBS. Sebab MBS sangat berperan dalam memberikan ketenteraman di sekolah,” ungkap Hamdan.
Selanjutnya , Hamdan menjelaskan MBS merupakan suatu model manajemen yang memberikan otonomi lebih besar kepada sekolah. Kemudian mendorong sekolah untuk melakukan pengambilan keputusan secara bersama/partisipatif. Untuk memenuhi kebutuhan sekolah atau untuk mencapai tujuan sekolah dalam kerangka pendidikan nasional.
“Kepala sekolah memang dituntut untuk memiliki keterbukaan terhadap guru dan staf, baik itu permasalahan guru, staff, peserta didik bahkan masalah keuangan juga harus terbuka. Dengan demikian suasana iklim yang sehat di sekolah akan terbentuk dan akan menjauhkan praduga buruk di lingkungan sekolah,” sambung Hamdan.
Ditambahkan Hamdan, jika MBS dijalankan dengan baik, maka akan dapat meningkatkan mutu pendidikan di sekolah yang bersangkutan. Program ini memberikan peluang bagi sekolah untuk mampu melaksanakan proses belajar dan pelaksanaan manajemen yang baik di lingkungan sekolah. Ada tiga pilar yang dijalankan sekolah dalam menerapkan MBS yakni manajemen sekolah, pembelajaran aktif kreatif menyenangkan, serta peran serta masyarakat.
“MBS tujuan utamanya menghilangkan praduga buruk antara kepala sekolah, guru dan staf serta perangkat sekolah yang ada. Sebab jika seorang kepala sekolah tertutup dengan permasalahan di sekolah maka akan muncul praduga buruk dan iklim tak sedap dilingkungan sekolah,” terang Hamdan.
Menurut Hamdan, jika MBS diterapkan sekolah akan menikmati peningkatan mutu serta pelayanan proses belajar mengajar yang baik. Serta mendapat dukungan orang tua siswa melalui lembaga komite sekolah. (HS-01)
Posting Komentar