Read more: http://infosinta.blogspot.com/2012/04/cara-unik-agar-potingan-di-blog-tidak.html#ixzz2KmkBhfTz Harian Silampari Online (Jawa Pos Gruop): Aktivitas Perbankan Normal

Sabtu, 16 Februari 2013

Aktivitas Perbankan Normal

BENCANA banjir melanda sebagian besar wilayah di Kabupaten Musi Rawas hingga kemarin (15/2) belum berpengaruh terhadap aktivitas transaksi perbankan. Sejak bencana banjir melanda dan hujan lebat mengguyur Kota Lubuklinggau beberapa pekan terakhir, transaksi perbankan berjalan normal seperti biasa.

Hal ini diakui Pimpinan cabang Bank SumselBabel Lubuklinggau Tonni Sabar, SP melalui Penyelia Umum Bahruddin kepada Harian Silampari, Jumat (15/2).

Bahkan Bahruddin mengaku, transaksi perbankan sempat mengalami kenaikan pada awal bulan.

“Transaksi masih seperti biasa, malah bertambah apabila awal bulan, musim pengambilan gaji para PNS,” katanya.

Pernyataan serupa diakui Kepala cabang Bank Ranyat Indonesia (BRI) Lubuklinggau, Taufik Hidayat.

Diakuinya aktivitas transaksi hingga saat ini belum menunjukan penurunan. Baik itu dari tansaksi penyetoran maupun penarikan dan transaksi lainnya.
“Semua berjalan seperti biasa, baik dari nasabah maupun pihak BRI,” akunya.

Namun kondisi berbeda terjadi pada pedagang di kota berselogan “Sebiduk Semare”.

Para pedagang di Pasar Inpres dan Bukit Sulap, mengaku mengalami penurunan omzet hingga 50 persen.

Penurunan omzet ini begitu terasa oleh para pedagang non Sembako, seperti baju dan perlengkapan rumah tangga lainnya.

Salah seorang pedagang baju di kawasan Pasar Inpres, Yuyun mengaku sejak musim hujan melanda tak banyak konsumen datang untuk bertransaksi. Ia menyebutkan dalam sehari biasaya mendapatkan Rp 1 hingga Rp 3 juta dari hasil penjualan baju. Tapi saat ini, setengah dari itu saja sulit didapat.

“Saat ini pembeli yang berkunjung ke kawasan Los ini makin sedikit, ditambah lagi musim hujan seperti sekarang. Kini mengantongi uang Rp 500 ribu, saja sudah sangat beruntung,” akunya.

Senada diungkapkan Teguh, salah seorang karyawan toko perlengkapan rumah tangga. Menurutnya, pengunjung yang datang ke tokonya lebih sedikit di banding sebelumnya. Diperkirakan penyebabnya, adalah masyarakat enggan keluar rumah. Khususnya mereka yang bermukim di wilayah Kabupaten Musi Rawas terkena bencana banjir.

“Mungkin musim hujan masyarakat enggan ke luar rumah apalagi ke Pasar Inpres, yang kondisinya becek seperti ini. Biasanya ada beberapa orang tukang kredit alat-alat dapur datang untuk membeli barang daganganya, tapi sekarang belum juga berkunjung untuk bertransaksi,”terangnya.

Teguh mengaku hampir sebagian pembeli yang biasa berkunjung ke toko tempatnya bekerja menghilang.

“Kini kerja saya cuma menunggu pembeli yang lebih sedikit dari sebelumnya,” ucapnya.

Ketika ditanya berapa kerugian dialaminya di musim hujan kali ini, ia belum berani menjawab karena bukan kewenangannya.
“Rugi yang dialami saya kurang tahu, sebab ngitung gituan (untung/rugi) koko alia bos saya,” katanya.

Pedagang Pasar Bukit Sulap juga mengakui hal yang sama. Hujan sering turun malam hari membut para pembeli memilih berbelanja di warung-warung dibanding pasar.

“Ibu rumah tangga yang biasa memenuhi kebutuhan dapurnya dari pasar, saat ini memilih berbelanja di warung atau penjual sayur keliling. Alasanya tak lain karena hujan yang sering turun malah hari membuat para ibu rumah tangga malas ke pasar,” terang salah seorang penjual sayuran, Siti.

“Kalau dihitung-hitung sekitar 30 persen berbelanjan di Pasar Bukit Sulap ini adalah ibu rumah tangga. Selebihnya para penjual sayur keliling. Kini para ibu rumah tangga tersebut jarang berkunjung ke pasar, segitulah omzet kami berkurang,” tambahnya. (HS-06).
Share this article now on :

Posting Komentar

:)) ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* :| 8-} :)] ~x( :-t b-( :-L x( :-p =))