LUBUKLINGGAU- Kualitas pendidikan tidak pernah terlepas dari bagaimana kualitas yang dimiliki oleh guru. Jika guru berkualitas maka output yang dihasilkan diyakini akan lebih berkualitas. begitupun sebaliknya, jika guru nya bobrok maka lulusan nya pun akan jauh lebih bobrok.
Penegasan disampaikan Kepala Kantor Kementrian Agama Musi Rawas (Kemenag Mura) Subrata, melalui Kepala Seksi Masalah Pendidikan dan Agama (Mapenda) Kemenag Mura, Muhamad Rais kepada Harian Silampari.
Untuk menunjang peningkatan kualitas pendidikan itu Kementrian Agama Kabupaten Musi Rawas (Kemenag Mura) pada 2013 ini akan memberikan workshop untuk guru dan stakeholder pendidikan lainya.
Selanjutnya Rais sapaan Muhamad Rais menjelaskan workshop ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi dan pemahaman guru serta stakeholder pendidikan Kemenag Mura. sehingga dapat menghasilkan guru yang berkualitas, dan menghasilkan lulusan-lulusan yang berkualitas.
Dengan demikian tujuan pemerintah yakni pendidikan yang berkualitas pada 2013 ini akan terwujud.
Menurut Rais guru dan stake holder pendidikan lainya di lingkungan Kemenag Mura sangat berkepentingan dengan workshop tersebut. Apa lagi pada 2013 ini rencanya pemerintah akan menerapkan kurikulum baru.
Dengan diterapkannya kurikulum baru tersebut kata Rais mau tidak mau harus mampu beradaptasi dengan perubahan-perubahan pada kurikulum baru tersebut.
Diyakininya dengan adanya workshop yang meliputi workshop pembelajaran, workshop penilaian kompetensi guru dan workshop pengawas. Para guru akan mampu beradaptasi dengan baik terahadap kurikulum baru.
“ Harus bisa beradaptasi dengan perubahan kurikulum, makanya kita ingin melaksanakan workhsop agar para guru tidak terkejut lagi dengan pergeseran yang ada di kurikulum baru itu. Namun kita juga belum bisa memastikan kapan akan melaksanakan workshop ini, karena masih menunggu Diva Kemenag Mura,” papar Rais
Diungkapkan Rais, anggaran dana untuk pelaksanaan workshop tersebut sudah ada dalam Diva 2013 Kemenag Mura. program workshop ini juga sudah dimasukan didalam program kerja Kemenag Mura.
“Masih menunggu anggaran dana pada diva 2013,kalau memang dananya ada pasti akan kita laksanakan,” ujarnya
Disisi lain, Rais menyampaikan pada 2013 ini jika kurikulum 2013 diterapkan oleh Kementrian pendidikan dan kebudayaan , maka guru-guru tidak akan lagi disibukan dengan membuat silabus. Karena Kemendikbud telah menyiapkan buku panduan bagi guru dalam menjalankan kegiatan belajar mengajar.
Buku panduan tersebut saat ini disebut-sebut sebagai buku babon. Buku babon inilah yang menggantikan silabus.
Ditambahkan Rais, buku babon ini akan menjadi pedoman atau penentu arah pembelajaran yang diterapkan guru pada peserta didik. Mulai dari metode pembelajaran, skenario pembelajaran semuanya sudah disusun dalam buku babon tersebut.
“Kebijakan pemerintah menghapuskan silabus sangat bagus, karena selama ini banyak guru yang mengcopy-paste silabus dari daerah luar. Sehingga metode ,skenario , dan hasil pembelajaran sering tidak terpenuhi,” terangnya
Dia berharap pada 2013 ini para guru di lingkungan kemenag mura dapat meningkatkan kompetensi dan mendorong peningkatan mutu pendidikan. Sehingga menghasilkan generasi yang berkualitas. (HS-01)
Selasa, 08 Januari 2013
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Posting Komentar