Selasa, 15 Januari 2013
Raskin Didistribusikan Awal Februari
LUBUKLINGGAU– Badan Urusan Logistik (Bulog) Kota Lubuklinggau, memastikan distribusi Raskin (beras untuk rumah tangga miskin) 2013 disalurkan awal Februari. Kepastian tersebut diungkapkan Kepala Bulog Kota Lubuklinggu –Kabupaten Mura, M, Ludi kepada Harian Silampari, Senin (14/1).
“Raskin 2013, kemungkinan bulan Februari nanti, baru bisa didistribusikan. Soalnya SK pagu Raskin ini sudah keluar dari akhir Desember dan sudah disampaikan ke Walikota Lubuklinggau awal Januari,” katanya.
Diakui, Ludi, distribusi Raskin mengalami keterlambatan disebabkan pihaknya dan Pemkot Lubuklinggau perlu mensosialisasikan terlebih dahulu mengenai penurunan jumlah pagu Raskin 2013.
“Penurunan tersebut memengaruhi jumlah rumah tangga sasaran (RTS) penerima dan Kota Lubuklinggau mengalami penurunan sebesar 12,3 persendari total jumlah Pagu Raskin tahun 2012 sebenyak 9.813 RTS,” kata Ludi.
Disinggung mengenai kualitas Raskin yang akan didistribusikan, Ludi menjamin, pihaknya siap setiap waktu melakukan penukaran jika penerima Raskin ingin melakukan komplain.
Terpisah Kabag Perekonomian Setda Kota Lubuklinggau, Agus Darmawijaya, Sabtu (12/1) mengatakan bahwa memang jumlah RTS penerima Raskin Kota Lubuklinggau 2013 mengalami penurunan dari tahun 2012. Dimana tahun 2012 jumlah RTS penerima Raskin 9.813 pada tahun 2012 berkurang menjadi 8.517 RTS atau mengalami penurunan sebesar 12,3 persen.
Dijelaskan Agus, penurunan jumlah pagu Raskin ini praktis mempengaruhi pengurangan jumlah Rumah Tangga Sasaran (RTS) penerima. Penurunan jumlah RTS yang mendapat jatah Raskin tersebut lanjutnya, disebabkan pemerintah telah berhasil mengurangi tingkat kemiskinan pada tahun 2012.
“Pemerintah telah berhasil mengurangi angka kemiskinan jadi otomatis jumlah raskin yng disalurkan juga berkurang,” ujar Agus.
Disinggung apakah Pemerintah tidak takut ada gejolak dimasyarakat Agus mengaku hal itu sudah menjadi keputusan bersama Pemkot Lubuklinggau dan Pemrov Sumsel dengan melihat indicator telah terjadi pengurangan angka kemiskinan.
“Data yang dikeluarkan adalah data real jadi kenapa harus terjadi gejolak,” tegas Agus. (HS-04)
Label:
Linggau News
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Posting Komentar