Enam Bulan Lampu Jalan Tidak Menyala

*Samiono: Belum Serah Terima

KENANGA- Ada sekitar 20 titik lampu jalan di Jalan Kenanga II, Kelurahan Batu Urip Permai, Kecamatan Lubuklinggu Utara II, sejak enam bulan terakhir tidak menyala. Padahal sepanjang jalan tersebut sangat diperlukan penerangan karena rawan tindak pidana kejahatan.
Hal ini disampaikan, Ketua RT 04, Iwan, kepada Harian Silampari, Senin (14/1).

Diceritakan Iwan, bahwa keluhan matinya lampu jalan, sudah sering disampaikan warga kepada dirinya. Bahkan masalah ini sudah disampaikan kepada pihak kelurahan dan kecamatan agar mendesak Pemerintah Kota Lubuklinggau segera melakukan perbaikan lampu jalan yang rusak.

Menurut Iwan, warga sangat berharap ada perbaikan lampu jalan itu, sebab diwilayah tersebut sering terjadi aksi penjambretan dan perampokan motor.

“Disini sudah lima kali terjadi kejadian jambret pada malam hari, dalam tiga bulan terakhir. Ini juga gara-gara gelap , kalau suasana gelap jalan baik takut lewat sini, apalagi sering kejadian jambret dan rampok yang sudah beberapa keali kejadian belum ada pelaku tertangkap,” kata Iwan.

Camat Lubuklinggau Utara II, Gunadi ketika dikonfirmasi mengakui jika sering mendapat keluhan dari masyarkat tentang lampu Jalan Kenanga II sudah lama padam. Menurutnya pihak kecamatan sudah pernah menyampaiakan keluhan masyarakat agar lampu jalan yang mati segera dilakukan perbaikan.

”Saya juga pernah menyampaikan kepada pihak DKP agar segera dilakukan perbaikan, namun nampaknya hingga kini belum dilakukan perbaikan,“ kata Gunadi.

Gunadi juga mengakaui jika diwilayah Kecamatan Lubuklinggau Utara II, terutama di Jalan Kenanga II Lintas dan Jalan Nangka Lintas kearah Jalan Batu Urip Permai tembus Siring Angung sering terjadi penjambretan dan perampokan. Bahkan ia, selaku Camat sudah pernah melapor dan menyampaikan kepada Kapolres Kota Lubuklinggau, agar menangkap pelaku jambret dan rampok tersebut. 

Terpisah, Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Lubuklinggau, Hermansyah melalui Sekretarisnya Samiono, mengaku belum memiliki kewenagan melakukan perbaikan dan perawatan lampu jalan. Sebab menurutnya lampu jalan yang ada di sepanjang Jalan Kenanga Lintas tembus ke Jalan Siring Agung hingga kini belum ada serah terima dari PU ke DKP.

Dijelaskan Samiono bahwa lampu jalan kawasan tersebut masih ditangan pihak ketiga atau rekanan proyek.

“Itu masih dipihak ketiga, dan masih ada waktu garansi perbaikan, jadi itu masih diranahnya PU dan pihak ketiga. DKP belum bisa lakukan perbaikan. Selain lampu jalan tersebut belum dilakukan serah terima, lampu jalan tersebut kini masih dalam waktu garansi perbaikan pihak ketiga. Jadi mestinya pihak ketiga lakukan perbaikan,” papar Samiono.
Samiono mengaku personil perawatan lampu jalan dimiliki DKP Kota Lubuklinggau saat ini hanya sedikit. Petugas yang ada hanya rutin mengontrol sepanjang jalan protokol. Sedangkan untuk jalan yang masuk dalam gang menunggu laporan terlebih dahulu dari masyarakat atau kelurahan masing-masing.

“Saat ini Kota Lubuklinggau memiliki 7000 titik lampu jalan yang lama, sedangkan ada beberapa titik lampu jalan lagi masih dalam pengerjaan Dinas Pekerjaan Umum (DPU) belum diserahkan ke DKP. Pihak DKP akan memprioritaskan lampu jalan yang lama sedangkan yang belum serah terima bukan wewenang DKP,” jelas Samiono.

Diungkapkan Samiono, lampu jalan sering rusak disebabkan terlalu cepat dihidupkan. Contohnya pukul 16.00 WIB lampu jalan telah dihidupkan padahal seharusnya pukul 17.00 WIB.

Selain itu disebabkan aliran listrik byarpet (hidup mati). Hal ini mengakibatkan bola lampunya cepat putus. Dan untuk memantau daerah mana saja yang lampu jalannya putus dibutuhkan koordinasi dan kerjasama yang baik antara DKP dengan kelurahan. (HS-04)