LUBUKLINGGAU- Kurang menggeliatnya pergerakan perekonomian, khusus Kota Palembang dan Lubuklinggau membuat penjualan produk otomotif jenis truk mengalami penurunan. Penyebab lain, karena banyak usaha baik bidang tambang, perkebunan serta furniture, yang biasa mengunakan truk sebagai alat transportasi meminimalisir anggaran.
PT Astra Internasional Palembang yang merupakan distibutor produk Isuzu melalui Sales Executive, Dewi Anggrainy menerangkan, sebelumnya pada 2013 diperkirakan bakal ada penurunan penjualan. Sebab ada beberapa faktor mempengaruhi pencapaian target penjualan. Salah satunya polemik membelit angkutan tambang jenis barubara.
“Masalah yang terjadi dipertambangan batubara memang memberikan dampak terhadap penjualan kami,” katanya kepada Harian Silampari, Jumat (18/1) melalui Hp.
Ditambahkan Dewi, dengan kondisi seperti ini perusahaan tentu harus melakukan perubahan strategi penjualan. Diharapkan dengan adanya perubahan tersebut penjualan akan mencapai target yang telah ditetapkan dan disepakati.
“2013 target penjualan untuk Sumatera Selatan mencapai 1000 unit, naik 100 persen dari target tahun lalu hanya 500 unit. Penambahan target penjualan ini menandakan polemik terjadi pada angkutan batubara tak memberikan dampak yang begitu signifikan. Sebab, market tidak hanya dari situ, tapi masih ada beberapa pengusaha lainnya,” terang Dewi.
Adapun market yang menjadi incaran penjualan truk antara lain, perkebunan, karet, sawit. Ekspedisi, PT Pos, perusahaan yang menawarkan jasa pengiriman ekspres antar provinsi. Furniture, bak kayu, batu pasir, tangki dan masih banyak lagi.
“Masih banyak market yang membutuhkan truk sebagai alat trasnportasi, jadi masalah yang saat ini membelit pertambangan adalah Sumatera Selatan tersebut tak telalu jadi pengaruh,” akunya.
Hal yang sama diungkapkan Marketing Consultan, PT Citra Lestari Mobilindo Lubuklinggau, Citra Apriliana. Menurutnya, market penjualan truk di Lubuklinggau dan Musi Rawas lebih pada angkutan perkebunan, ekspedisi dan bak angkutan lainnya. Tapi tak dipungkiri penurunan penjualan akan terjadi, sebab banyak faktor menuju kesana. Salah satunya, harga karet belum kunjung membaik serta yang lebih penting adalah ekonomi memang sedang lesu.
“Untuk mengatasi itu tentu perusahaan merubah strategi marketing,” ucapnya.
Ditambahkannya untuk 2013 target penjualan sebanyak 1600 unit, lebih banyak dari tahun sebelumnya.
“Kami optimis penjualan tercapai seperti tahun 2012 lalu, untuk itu tentu harus kerja ekstra keras dan kerja sama tim,” tegasnya. (HS-06)
Sabtu, 19 Januari 2013
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Posting Komentar