LUBUKLINGGAU- Dewan Pimpinan Daerah Komite Nasional Pemuda Indonesia (DPD KNPI) Kota Lubuklinggau merasa prihatin dengan perkembangan suksesi Pemilihan Umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2013. Karena kompetisi yang akan berlangsung telah dimulai dengan berbagai Intrik Black Campaign yang tidak sehat. Hal ini dapat dilihat adanya berbagai isu-isu terhadap calon/kelompok tertentu dengan cara pembusukan karakter.
Pendapat tersebut disampaikan Sekretaris DPD KNPI Kota Lubuklingau, Alhayat melalui rilisnya kepada Harian Silampari, Sabtu (12/1).
Padahal sebagai pemuda yang ada di Sumatera Selatan, mantan Ketua HMI Cabang Lubuklinggau itu berharap adanya sosok pemimpin benar-benar jadi pilihan masyarakat. Kompetisi yang tidak sehat dipastikan berimbas pada masyarakat. Seharusnya kata dia, Kandidat yang ikut berkompetisi untuk Pilgub dapat menunjuk nilai-nilai positif dan bahkan harus menjadi panutan bagi masyarakat. Termasuk bagi para Kandidat itu sendiri.
Menurut pandangannya, kejadian ini sebenarnya adanya rasa ketakutan dari kelompok tertentu. Bahkan adanya kegelisahan yang mendalam akan kelompok ini yang dianggap kuat, baik secara electabilitas, kualitas maupun integritas.
Mewakili pemuda, ia menolak keras bagi kandidat Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Selatan yang menghalalkan segala cara dalam berkompetisi. Termasuk memprovokasi masyarakat untuk terbelah. Serta apabila ada kandidat yang melakukan Agitasi seperti ini sebaiknya jangan dipilih. “Karena kalau sampai dia terpilih ini sangat membahayakan,” ucapnya.
Hal yang lebih parah lagi kata dia, jika calon yang seperti ini terpilih, maka dapat dipastikan dia tidak akan memikirkan masyarakat. Bahkan mungkin dia akan sibuk memperkaya diri sendiri, keluarga, dan sibuk untuk membentuk dinasti kerajaan geng-geng (kelompoknya sendiri).
Tetapi sebaliknya, apabila ada Kandidat yang melakukan black campaign/melakukan kompetisi tidak benar, maka DPD KNPI yakin tidak akan dipilih masyarakat. Karena masyarakat Sumatera Selatan sudah cerdas, dan tidak akan terbuai lagi oleh janji-janji yang tidak terbukti. Sloganitas yang menghanyutkan, apabila masyarakat sekarang ini sudah dapat melihat, bukan cuma kinerja, tetapi juga sosok pemimpin layak atau tidak.
Dan yang lebih ideal lagi untuk Sumsel menurutnya tampilnya sosok pemimpin yang mampu memberi ketentraman, kesejukan, dan kedamaian, tidak menebar fitnah tanpa bukti. Termasuk tidak menebar pesona yang hanya Cuma janji, berani bersaing ketat tapi sehat, tampil di masyarakat dengan kepribadian yang tidak dibuat-buat (sok akrab) dengan masyarakat. Oleh sebab itu kita berharap kepada semua pihak. Khususnya kandidat yang berkompetisi untuk dapat mawas diri serta mematuhi semua aturan-aturan dan mekanisme yang telah ditetapkan Undang-Undang.(HS-rls)
Senin, 14 Januari 2013
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Posting Komentar