Pedagang Raih Omzet Jutaan Rupiah

LUBUKLINGGAU- Puluhan pedagang pada event Pameran dan Bazar Semarak Tahun Baru 2013, di Lapangan Merdeka raup untung besar saat menyambut pergantian tahun. Pasalnya, lokasi tersebut menjadi tujuan utama masyarakat Kota Lubuklinggau saat malam pergantian tahun.

Salah seorang pedagang pakaian batik, Muaz mengaku, saat malam pergantian tahun omzet yang didapat mencapai 100 persen dari biasanya. Menurutnya, pengujung yang singgah ke lapaknya di malam perayaan tahun baru, rata-rata dipastikan membeli dagangannya. Alasannya beragam, dimulai dari harga yang relatif murah sampai dijadikan sovenir akhir tahun.

“Puluhan potong baju batik telah dibeli konsumen, mulai dari baju untuk orang dewasa, laki-laki, perempuan hingga anak-anak. Saat ini (kemarin malam.red) saya sudah mengantongi Rp 5 Juta dari hasil penjualan,” katanya kepada Harian Silampari (31/12).

Harga yang ditawarkan Muaz relatif murah, dimulai dari Rp 15 ribu hingga Rp 60 ribu per potong pakaian. Kualitas barang pun tak kalah dengan batik yang dijual dipasar busana Kota Lubuklinggau.

Hal serupa juga diakui pedagang jam, Irman. Ia mengaku pembeli yang bertransaksi denganya lumayan banyak. Dari sore hingga malam hari ketika menunggu pergantian tahun 2012 ke 2013. ia berhasil menjual 28 jam tangan dengan harga yang bervariasi.

Alasannya sama diungkapkan Irman, pembeli rata-rata beranggapan harga yang ditawarkan para pedagang dadakan tesebut relatif lebih murah dibanding dengan yang dijual pedagangan dipasaran  kota lubuklinggau. Selain itu, barang yang dijajahkan para pedagang di bazar tersebut lebih berkualitas dan treandy.

Salah seorang pembeli saat ditemui ketika memilih jam tangan dagangan Irma mengakui hal tersebut. “Selain harganya lebih murah, ini juga bisa dijadikan sovenir akhir tahun,” ucapnya.

Tidak hanya para pedangan juru parkir pun mendapatkan berkah tersediri di malam pergantian tahun tersebut. Pasalnya ratusan kendaraan bermotor siap untuk di parkir dengan tarif lebih mahal dari biasa, yakni Rp 2000 per motor dan Rp 3000 untuk mobil. Lokasi parkir yang diletaknya disekeliling lapangan merdeka tersebut, disesaki kendaraan hal serupa juga terjadi dibadan jalan tepat di depan pintu masuk bazar pergantian tahun tersebut. Setengah badan jalan pada pameran tersebut digunakan sebagai lokasi parkir, sehingga menyebabkan macet.

Salah seorang juru parkir, Randi, tahun baru kali ini berbeda dengan tahun sebelumnya. Sebab ditahun ini, parkir kendaraan lebih teratur.

Ketika disinggung masalah keuntungan yang diperoleh saat menjadi juru parkir, Randi, tak ingin menyebutkannya.

“Saya cuma markir nanti uang yang didapat dikumpulin dulu baru dibagi,” akunya.(HS-06)