Read more: http://infosinta.blogspot.com/2012/04/cara-unik-agar-potingan-di-blog-tidak.html#ixzz2KmkBhfTz Harian Silampari Online (Jawa Pos Gruop): Menilik Kehidupan KAT di Karang Jaya

Selasa, 08 Januari 2013

Menilik Kehidupan KAT di Karang Jaya

Ingin Sekolah Hingga Jenjang SMA

Bagi Komunitas Adat Terpencil (KAT) yang berdomisili di seberang Desa Muara Tiku Kecamatan Karang Jaya Kabupaten Musi Rawas memiliki penghasilan tetap ibarat sebuah mimpi. Sebab selain mimin pendidikan, penerimaan masyarakat luar tak terlalu baik.

Eka Yulina-Karang Jaya.

AKSES menuju pemukiman KAT dari desa Muara Tiku tidaklah terlalu jauh, memakan waktu sekitar 15 menit jika menggunakan kendaraan bermotor roda dua. Saat hendak memasuki lokasi tersebut pengunjung atau warga akan disambut dengan jembatan gantung dengan panjang sekitar 20 M, lalu berlanjut pada lahan perkebunan karet milik warga desa. Tak berapa lama berjalan, terlihatlah pemukiman warga KAT, yang terdiri dari rumah panggung dengan berbahan papan, diperkirakan berukuran 3x3M.
Setelah tiba dilokasi pemukiman tersebut, kami mengujungi salah satu rumah penduduk, Mat Tis (46). Didampingi salah seorang warga setempat kami diterima dengan ramah oleh Mat Tis dan keluarga. Saat itu kami dipersilahkan untuk memasuki rumah Mat Tis, yang berukuran 3x3M, bangunan tersebut terbuat 100 persen dari papan.

Dirumahnya Mat Tis tinggal dengan istrinya Siti (20) dan dua anak perempuannya, Leni Pranita (8) dan Artika (5).

Menurut Mat tis di pemukiman tersebut tinggal sekitar 27 Kepala Keluarga, dengan mata pencarian beragam. Tapi pekerjaan tersebut dipastikan dijalankan seluruh komunitas tersebut. Seperti menjadi buruh sadap karet, pencari ikan, pendulan emas hingga pencari biga bambu.

Lokasi yang dituju untuk pekerjaan tersebut cukup jauh, memakan waktu cukup lama. Kecuali ketika menangkap ikan dan mendulang emas, dilakukan di Sungai Tiku yang mengalir di sepanjang pedesaan Muara Tiku dan tepat mengalir di depan kawasan pemukiman KAT tersebut.

“Mencari Biga dilakukan di hutan, menghabiskan waktu berminggu-minggu, sedangkan menyadap karet dilakukan di desa seberang Bela Batu,”katanya kepada Harian Silampari, saat dikunjungi, Sabtu (5/1).

Menurutnya, ketika sedang musim pencarian Biga, bapak dua anak tersebut memastikan bisa menghabiskan waktu hingga tiga bulan. Dengan bekal pas-pasan ia mengunjugi hutan-hutan yang diperkirakan ditanami bambu-bambu penghasil biga. Tapi sayangnya dari tiga bulan perjalanan tersebut, ia hanya bisa menghasilkan sekitar 10 kilo Biga. Harga jual perkilo biga kisaran Rp 25 ribu hingga Rp 30 ribu.

Biasanya jika kualitas Biga tersebut bagus dan kering, Mat Tis dan komunitas lainnya bisa menghasilkan uang kisaran Rp 300 ribu hingga Rp 400 ribu sekali jual. Tapi sayangnya saat ini, bambu penghasil Biga, sudah sulit dicari dan tidak hanya KAT yang mencari tapi juga penduduk Desa Muara Tiku hingga desa tetangga berburu Biga. Sehingga sulit mencari mendapatkan Biga.

“Kami biasonyo jual Biga di Pasar Singkut, Jambi kadang di pasar Linggau. Tapi kami sering jualnyo di Singkut, sebab disitu hargonyo lebih mahal,”akunya.

Dengan uang senilai itu, Mat Tis mengaku hanya bisa mencukupi kebutuhan rumah tangganya selama dua minggu. Selebihnya, untuk memenuhi kebutuhan rumah tangganya ia menangkap ikan disungai. Jika air sungai sedang surut ia mendulang emas, atau memilih menjadi buruh sadap karet di desa tetangga.

“Nyadap karet di desa Bela Batu, kesitu butuh waktu tigo jam,” ucapnya.

Ketika ditanya terkati bantuan pemerintah, ia mengaku pemerintah mengunjungi komunitasnya paling banyak 2 kali setahun dengan memberikan bahan makanan , yaitu mie instan dan beras.

Mat Tis dam penduduk KAT lainnya, berharap pemerintah memberikan mereka pekerjaan memberikan penghasilan tetap sehingga mereka bisa merencanakkan masa depan anak-anaknya.

“Kami jugo pengin maju cak uwong dusun tu, tapi tu la dak tek gawe yang biso ngaselken duet biar anak kami biso sekolah sampe SMA,” harapnya. (*)



Share this article now on :

Posting Komentar

:)) ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* :| 8-} :)] ~x( :-t b-( :-L x( :-p =))