Read more: http://infosinta.blogspot.com/2012/04/cara-unik-agar-potingan-di-blog-tidak.html#ixzz2KmkBhfTz Harian Silampari Online (Jawa Pos Gruop): Kelompok Tani Bantah Lahan Revbun Fiktif

Rabu, 16 Januari 2013

Kelompok Tani Bantah Lahan Revbun Fiktif

MUSI RAWAS- Empat kelompok tani Desa Lubuk Pauh Kecamatan BTS Ulu yang mengaku menggarap lahan revitalisasi perkebunan (Revbun) membantah jika ada tudingan lahan tersebut fiktif.
“Lahannya ada, tanamannya juga ada, dari 250 hektar lahan yang menjadi target usulan Revbun sejak tahun 2007 lalu. Saat ini telah tergarap dan dikelola oleh beberapa kelompok tani seluas 180 hektar,” jelas Ketua Teknis Revbun Desa Lubuk Pauh, Riduan saat mempelihatkan perkebunan karet dan kelapa sawit program Revbun, Selasa (15/1).

Menurutnya saat ini tanaman karet dilahan Revbun tersebut telah berusia lima tahun. Pengelolaannya dilakukan empat kelompok tani dengan anggota masing-masing kelompok 15-20 orang. Sehingga total ada 90 orang petani yang saat ini mengelola lahan Revbun diwilayah tersebut, dimana setiap orang mengolah lahan seluas dua hektar.

"Para petani ini yang bertanggung jawab kepada pihak perbankan mengenai angsuran dan jatuh tempo pembayaran, untuk tanggal mulai angsuran sendiri yaitu tanggal 20 Juni 2013, dan jatuh tempo tanggal yang sama tahun 2023 mendatang,” tambah Ridwan.

Selain menanam karet dan kelapa sawit yang hasilnya kemudian sebagai sarana pembayaran utang mereka kepada bank, para petani juga menyelingi perkebunan mereka dengan tanaman lain seperti padi dan sayuran. Sehingga tetap dapat memberikan penghasilan tambahan sementara lahan perkebuna karet atau kelapa sawit mereka belum bisa dipanen.

Bahkan agar tidak susah payah bolak balik menuju tempat tinggal mereka, para petani juga mendirikan pondok di tengah-tengah perkebunan agar bisa dengan lebih mudah mengawasi perkebunan tersebut. Total saat ini ada 14 pondok yang ditempati para petani tersebut.

Sementara untuk lahan yang tidak cocok ditanami karet karena terlalu basah dan berair, mereka menggantinya dengan kelapa sawit.
Ketua Kelompok Tani Kupuk Tani,  Ansori mengatakan dengan adanya program  Revbun ini masyarakat khususnya petani merasa sangat terbantu untuk mengolah lahan-lahan pertanian mereka.
"Usia tanama KAret sekarang enam tahun, sedangkan kelapa sawit berumur lima tahun. Semua sudah bisa menghasilkan dan diproduksi sehingga petani bisa melakukan angsuran kepada pihak perbankan terkait pinjamannya," terangnya..

Hal senada disampaikan Suar, salah seorang petani pengolah lahan Revbun ini mengaku dirinya bersama petani lain yang awalnya tidak dapat mengelola lahan perkebunan. Dengan adanya program Revbun sekarang sudah bisa menyekolahkan anak.
"Kami sangat berharap program revbun tetap dilakukan sehingga masyarakat yang awalnya tidak memiliki apa-apa menjadi terbantu dan memiliki lahan pertanian yang tergabung dalam kelompok tani,"ungkapnya.(HS-05)


Share this article now on :

Posting Komentar

:)) ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* :| 8-} :)] ~x( :-t b-( :-L x( :-p =))