Read more: http://infosinta.blogspot.com/2012/04/cara-unik-agar-potingan-di-blog-tidak.html#ixzz2KmkBhfTz Harian Silampari Online (Jawa Pos Gruop): Puluhan Benda Peninggalan Sejarah Lenyap

Kamis, 13 Desember 2012

Puluhan Benda Peninggalan Sejarah Lenyap

MUSI RAWAS- Diduga akibat kurangnya perhatian dari pemerintah dan belum adanya tempat penyimpanan resmi membuat puluhan benda sejarah dimiliki Kabupaten Musi Rawas (Mura) tidak diketahui keberadaanya.
Selain itu, bubarnya UPTD Kebudayaan ditempatkan di setiap kecamatan sejak enam tahun terkahir membuat puluhan benda peninggalan budaya seperti keris, tombak, kujur, alat pertanian tradisional, meriam naga, patung gajah, dan pedang pucuk umbai hingga saat ini sulit dilacak.  

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Mura, Yamin Pabli melalui Kepala Bidang (Kabid) Kebudayaan, Hamam Santoso menjelaskan pihaknya tengah berupaya keras melakukan identifikasi ulang terhadap keberadaan puluhan benda-benda sejarah tersebut. Sebab masih banyak masyarakat mengaku memegang dan memelihara benda warisan tidak ternilai harganya itu.

Untuk mempermudah dalam melakukan proses pendekatan, Disbudpar Kabupaten Mura akan menggandeng lembaga adat di setiap desa dan kecamatan. Sekaligus memberikan sosialisasi dan pengertian kepada masyarakat akan pentingnya benda tersebut terhadap sejarah Kabupaten Mura.

"Sesegera mungkin kita akan koordinasi kepada pihak lembaga adat yang ada. Jangan sampai benda-benda sejarah tersebut hilang begitu saja atau dijual masyarakat," jelas Hamam.

Selain minimnya pengawasan dan pemeliharaan terhadap benda-benda sejarah, tidak adanya museum sebagai tempat penyimpanan benda beharga juga menjadi salah satu penyebab hilangnya satu persatu benda peninggalan sejarah. Usulan pembangunan museum sendiri pernah diajukan Disbudpar Kabupaten Mura, tetapi hingga saat ini belum juga disetujui untuk segera dibangun.

Apresiasi yang minim dari pejabat disinyalir menjadi penyebab buntunya jalan untuk membangun museum tersebut. Padahal dengan adanya museum tadi benda-benda peninggalan sejarah dapat lebih terawat dan bisa dijadikan bahan pembelajaran bagi siswa ataupun masyarakat yang membutuhkan.

Rencananya pembangunan museum akan mengambil lokasi kawasan Agropolitan Center Muara Beliti. Tepatnya disebalah Kantor Depag Mura. Namun sangat disayangkan rencana tersbut harus mentah dengan alasan masih minimnya benda-benda sejarah yang akan disimpan di museum. Padahal benda peninggalan tersebut bukannya minim tetapi masih banyak dipegang masyarakat umum, sehingga keberadaannya tidak diketahui.       

Tokoh Pemuda Kabupaten Mura, Taufik menyayangkan minimnya perhatian Pemkab Mura dalam melestarikan dan mempertahankan aset-aset sejarah yang seharusnya dijaga dan dirawat dengan baik. Ia mengharapkan agar keberadaan aset-aset sejarah dikelola oleh pemerintah atau dinas terkait. Karena tentu keawetan benda-benda tersebut akan lebih terjamin daripada diserahkan pengawasan serta pemeliharaannya kepada masyarakat biasa yang minim pengetahuan tentang merawat benda sejarah.(HS-05)

Share this article now on :

Posting Komentar

:)) ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* :| 8-} :)] ~x( :-t b-( :-L x( :-p =))