Sabtu, 29 Desember 2012
Pedagang Ayam Potong Merugi
LUBUKLINGGAU- Menjelang perayaan tahun baru 2013, harga daging ayam potong di sejumlah psar tradisional Kota Lubuklinggau mengalami kenaikan Rp 2000 hingga Rp 3000 perkilonya. Kenaikan ini terjadi, karena modal yang dikeluarkan agen ataupun pedagang mengalami peningkatan.
Salah seorang pedagang ayam potong pasar Inpres, Feri, harga ayam potong semula Rp 26 ribu per Kg, ketika mendekati hari Natal kemaren, peningkatan harga mulai terjadi. Penyebabnya bukan karena permintaan meningkat tapi harga yang ditawarkan agen ke padagang mengalami kenaikan.
“Kenaikan ini membuat para pembeli lebih memilih ikan dibanding ayam. Karena harga yang relatif lebih murah,” katanya kepada Harian Silampari, Jumat (28/12).
Beralihnya konsumen ini membuat para penjual ayam potong tak dapat melakukan apa-apa. Sebab, jika harga diturunkan pedagang mengaku merugi.
Hal tersebut juga diakui, Mesno, pedagang ayam potong yang membuka lapak di pinggir jalan pasar Inpres. Menurutnya, Natal kali ini berbeda dengan Natal sebelumnya, sebab tahun ini pedagang ayam potong harus rela kehilanggan konsumen karena harga ayam potong mengalami kenaikan.
“Berbeda sekali dengan natal 2011, kala itu saya bisa meraup keuntungan lebih besar. Tapi sekarang balik modal saja sudah untung,”akunya.
Kenaikan ayam potong tidak berlaku dengan harga sembilan bahan pokok (sembako) di pasaran, saat ini harga sembako relatif stabil. Untuk harga beras masih berkisar Rp 8 ribu hingga Rp 10 ribu perkilo. Hal tersebut juga berlaku untuk telur ayam ras, yaitu Rp1000 per butir.
Sedangkan untuk gula pasir perkilonya di hargai Rp 11 ribu, dan untuk tepung terigu masih Rp 6 ribu perkilonya. (HS-06)
Label:
Komunikasi Bisnis
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Posting Komentar