Bukit Cogong Dijadikan Tempat Mesum

MUSI RAWAS- Kurangnya perhatian dari pihak pemerintah dalam melakukan perawatan objek wisata Bukit Cogong yang berada di Desa Suka Karya Kecamatan STL Ulu Terawas membuat objek wisata alam ini sering dimanfaatkan untuk berbuat negatif seperti pacaran dan berbuat mesum.
Sumiati (42), salah seorang pedagang yang berjualan disekitar lokasi objek wisata bukit cogong mengatakan bahkan sejak pagi sudah ada segelintir orang yang membawa pasangannya mengunjungi bukit cogong dan masuk hingga keujung lokasi bukit untuk mencari tempat mojok, saat itu menurutnya dirinya hendak pergi kekebun disekitar bukit dan belum mebuka tempat dagangannya.
“ Petugas yang mengelola bukit cogong juga tidak dapat berbuat banyak mengawasi pasangan tersebut, mereka masuk sudah beli karcis jadi terserah mereka mau mengambil tempa dimana. Kita juga tidak mungkin mengawasi jika mereka sudah masuk jauh ke sudut-sudut areal bukit,” jelasnya ketika diwawancara wartawan.
Saat ini pengelolaan objek wisata bukit cogong yang menjadi salah satu objek wisata andalan Kabupaten Musi Rawas (Mura) hanya dilakukan oleh masyarakat sekitar bukit cogong, jumlahnya juga tidak seberapa banyak dibandingkan dengan areal objek wisata yang cukup luas. Lemahnya pengawasan dari pengelola dan pemerintah inilah yang menjadikan objek wisata ini sering disalah gunakan.
Padahal objek wisata bukit cogong jka dikelola dan dikembangkan dengan baik dapat menjadi objek wisata yang memikat kedatangan para wisatawan, saat ini dilokasi tersebut telah disediakan sarana permainan seperti flying fox, selain itu juga tersedia kebun binatang kecil yang menampilkan berberapa jenis hewan seperti siamang dan iguana. Namun sayang dilokasi tersebut belum ada papan peringatan untuk pengunjung seperti agar tidak merusak kawasan hutan maupun tidak memanfaatkan kawasan hutan untuk berbuat yang tidak-tidak.
Camat STL Ulu Terawas saat dikonfirmasi terkait dengan adanya segelintir pengunjung yang memanfaatkan objek wisata Bukit Cogong sebagai tempat mojok mengaku tidak tahu, sebab saat ini pengelolan objek wisata bukit cogong dilaksanakan oleh pemerintah desa setempat dan bekerjasama dengan karang taruna, pihak kecamatan sendiri tidak dilibatkan perihal pengelolaan objek wisata tersebut, “ Kecamatan tidak ikut serta, semuanya diserahkan kepada karang taruna,” jelasnya.
Terpisah Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar)Kabupaten Mura, Yamin Pabli melalui Kepala Bidang (Kabid) Objek Pariwisata, Rosilawati menerangkan pengawasan Bukit Cogong merupakan tugas dan kewenangan Dinas Khutanan. (HS-05)