Read more: http://infosinta.blogspot.com/2012/04/cara-unik-agar-potingan-di-blog-tidak.html#ixzz2KmkBhfTz Harian Silampari Online (Jawa Pos Gruop): Masih Banyak Pelajar Bolos Sekolah

Jumat, 23 November 2012

Masih Banyak Pelajar Bolos Sekolah

tiga siswi asyik nongkrong di halaman parkir swalayan.
LUBUKLINGGAU-  Kesadaran para pelajar di Kota Lubuklinggau untuk mematuhi tata terbit sekolah nampaknya masih tergolong rendah. Buktinya setiap jam sekolah berlangsung ada–ada saja pelajar yang berkeliaran di tempat umum. Seperti di swalayan-swalayan, tempat wisata, warnet dan lainnya.
Hal ini bisa disebabkan minimnya pengawasan dari pihak sekolah. Selain itu rendahnya kepedulian masyarakat di kota berselogan ‘Sebiduk Semare’ akan keberlangsung pendidikan.
Pantauan Harian Silampari, sekitar pukul 10.30 WIB terlihat tiga orang siswi salah satu sekolah di Kota Lubuklinggau berseragam asyik nongkrong di halaman parkir pusat perbelanjaan. Salah serorang siswi yang namanya enggan dipublikasikan mengaku kalau mereka bolos sekolah pada saat jam belajar masih berlangsung. 

“Kami dag bolos, tadi sudah izin ngaktifin kartu bae balek dari sano maen kesini,” kata sumber tadi sembari menutupi keterangan nama sekolah yang ada di pakaian putih abu-abunya.

Selanjutnya, ketiga siswi ini bertanya kepada security pusat perbelanjaan boleh atau tidak masuk, mirisnya oknum kemanan tadi memperbolehkan asal tidak masuk diarena permainan.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Lubuklinggau, Agusni Efendi ketika dikonfirmasi menegaskan akan segera memanggil sekolah yang bersangkutan agar memberikan pembinaan kepada siswa/i nya. Pada dasarnya kata Agusni, kepala sekolah, guru  yang harus memberikan pengawasan ekstra kepada peserta didik di sekolah masing-masing. Sebab pemantauan Dinas Pendidikan tidak mungkin bisa mengkover seluruh sekolah.

Untuk itulah, pihak sekolah selaku perpanjangan tangan Dinas Pendidikan harus menjalankan tugas mendidikk, membina, dan melakukan pengawasan terhadap anak didik.
Menurut dia, banyak penyebab siswa itu bolos sekolah. Salah satunya karena guru yang mengajar tidak hadir dan tidak ada pemantauan dari pihak sekolah. Seharusnya kata Agusni kalau ada guru yang tidak hadir pihak sekolah harus melakukan pemantauan absensi siswa/i nya.

Agusni meminta,kepala sekolah, guru untuk peduli terhadap peserta didik, dengan memberikan pendidikan dan pembinaan moral, etika, sopan santun, dan sebagainya. Jangan terksesan hanya memenuhi legilaitas formal pendidikan dengan hanya menyampaikan materi pelajaran.

Selain itu, harus mempertanggung jawabkan manajemen sekolah yang sudah ditetapkan. Sehingga proses pendidikan akan berjalan dengan baik dan menghasilkan output diharapkan.

Selanjutnya, bukan hanya kepala sekolah guru dan dinas pendidikan saja yang bertanggung jawab atas keberlangasungan pendidikan. Tetapi masyarakat juga memiliki tanggung jawab yang sama dalam melakukan pendidikan dan pembinaan terhadap generasi bangsa.
“ Pendidikan ini tanggung jawab bersama, jadi bukan hanya pihak sekolah, dinas pendidikan,” ujarnya.

Dia juga meminta kepada pengelolah swalayan ataupun pusat perbelanjaan agar melarang pelajar yang menggunakan seragam sekolah berkunjung ke swalayan ataupun pusat perbelanjaan tersebut, meski bukan saat jam belajar. Disamping itu dia juga berharap pihak Pol PP dapat melakukan razia pelajar yang berkeliaran saat jam sekolah. (HS-01)




Share this article now on :

Posting Komentar

:)) ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* :| 8-} :)] ~x( :-t b-( :-L x( :-p =))