Read more: http://infosinta.blogspot.com/2012/04/cara-unik-agar-potingan-di-blog-tidak.html#ixzz2KmkBhfTz Harian Silampari Online (Jawa Pos Gruop): Guru Belum Mahir IT

Sabtu, 10 November 2012

Guru Belum Mahir IT


UKG tahap III guru se-Kota Lubuklinggau.
LUBUKLlNGGAU-Pemahaman tentang Ilmu Teknologi (IT) dimiliki guru yang ada di Kota Lubuklinggau saat ini masih dinilai sangat rendah. Terbukti beberapa kali pelaksanaan UKG para guru kebingungan mengoperasikan sistem online UKG. Demikian diungkapkan Kepala Dinas Pendidikan Kota Lubuklinggau Agusni Efendi, melalui Sekretasis Dinas Pendidikan Kota Lubuklinggau, Rudi Erwandi saat ditemui Harian Silampari di ruang kerjanya.

Selanjut kata Rudi, perkembangan IT yang semakin hari kian berkembang rentan membuat guru ketinggalan pehamahan. Sebab para guru banyak yang mengandalkan apa yang didapat saat menempuh pendidikan saja. Namun tidak berfikir kedepan dengan kemajuan zaman yang serba modern.

"Belum semua guru mahir tentang IT, masih banyak yang belum mahir, terutama guru yang usianya sudah agak tua,dan memang saat mereka sekolah belum ada dan belum terlalu berkembang" akunya.

Untuk itu, Rudi meminta seluruh guru dilingkungan Dinas Pendidikan Kota Lubuklinggau khususnya untuk meningkatkan pemahaman tentang IT. Sebab kedepan kemajuan dan perkembangan teknologi akan semakin tinggi dan tentunya untuk seorang pendidik harus mengimbangi kemajuan tersebut ,agar tidak dianggap guru yang gagap teknologi.
"Bukan cuma UKG nantinya yang menggunakan sistem komputerisasi, jadi jangan cuma berfikir UKg saja yang online, kedepanya mungkin semua urusan guru akan terkomputerisasi," tambahnya.

Menurutnya banyak cara bisa dilakukan untuk mengatasi guru yang tidak paham IT. Salah satunya dengan menumbuhkan gairah belajar IT. Dengan demikian apapun perkembangan teknologi para guru dapat mengimbanginya dengan kompetensi yang dimiliki.
"Jangan berhenti untuk belajar, itu lah kunci kalau mau cerdas teknologi," ujarnya.

Lebih lanjut, Rudi menyampaikan para guru harus terus mengembangkan ilmu yang dimiliki saat ini. Karena setiap detik perkembangan zaman itu beruba, jadi tidak cukup dengan ilmu yang didapat saat mengikuti pendidikan.

Disamping itu, Dia menekankan agar para guru tidak menjadikan  UKG sebagai momok yang menakutkan. Sebab UKG sebagai pemetaan kompetensi yang dimiliki guru.
"Pada dasarnya UKG bertujuan untuk mensejahterahkan guru dengan pemberian dana sertifikasi dan untuk meningkatkan mutu pendidikan. Pemberian dana artinya untuk memberikan kesejahteraan bagi guru yang sudah bersertifikasi, dengan adanya guru bersertifikasi pemerintah berharap para guru memiliki kompetensi seperti pedagogik, sosial dan lainnya, dengan memiliki guru berkompetensi tentunya mutu pendidikan dapat meningkat lebih baik," papar Rudi.

Kegagalan mendapatkan nilai standar pada pelaksanaan UKG tahap I,II dan III dinilai karena guru tidak mahir IT dan berpacu pada  pemahaman kompetensi yang diperoleh saat mengenyam pendidikan. Sedangkan sekarang ini dunia sudah berkembang dan semakin maju.

Dia berharap kedepanya ada peningkatan mutu guru, peserta didik ,  sehingga mutu pendidikan akan dapat meningkat. Kedepan a para  guru diminta akrab dengan IT .
"Bukan karena guru lama atau guru tua yang saat sekolah belum ada IT tapi karena para guru tidak memikirkan kemajuan kedepan,"sambungnya.  (HS-01)



Share this article now on :

Posting Komentar

:)) ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* :| 8-} :)] ~x( :-t b-( :-L x( :-p =))