PANIK-Sejumlah siswi SMKN1 Lubuklinggau panik pasca penyerangan diduga dilakukan puluhan siswa SMKN3 Lubuklinggau, Kamis (13-9)
LUBUKLINGGAU–
Puluhan siswa diduga berasal dari Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 3
Lubuklinggau, Kamis (13/9) menyerang SMKN 1 Lubuklinggau. Tindakan brutal siswa
tersebut terjadi sekitar pukul 13.15 WIB dengan cara melempari
kaca jendela SMKN 1 menggunakan batu.
kaca jendela SMKN 1 menggunakan batu.
Data dihimpun
Harian Silampari, motif penyerangan diduga dilakukan siswa SMKN 3 karena cinta
segi tiga.
Awalnya salah
seorang siswa SMK N 3 Lubuklinggau inisial An menjalin hubungan dengan siswi
SMKN 1 inisial Sr. Seiriring waktu salah seorang siswa SMKN 1 Lubuklinggau
inisial Ek menaruh hati dengan Sr. Kemudian Ek mencoba merebut hati Sr yang
masih berpacaran dengan An.
Sekitar dua hari
lalu EK mengajak Sr jalan-jalan sepulang dari sekolah. Bak gayung bersambut Sr
meng-iyakan ajakan Ek.
Namun Sr
menceritakan kejadian tersebut kepada kekasihnya An. Merasa tidak senang dengan
cara Ek mendekati kekasihnya, kemarin (13/9) An mengajak puluhan teman
sekolahnya mencegat Ek sepulang sekolah. Tidak hanya itu, An dan teman-temannya
juga melempari kaca jendela SMK N 1 Lubuklinggau dengan batu. Meseki tidak ada
korban jiwa dalam aksi pelemparan tersebut, beberapa kaca sekolah hancur
berantakan. Melihat aksi brutal puluhan siswa SMKN 3 itu pihak SMKN 1 Lubuklinggau
meminta bantuan aparat kepolisian Polres Lubuklinggau.
Tidak lama
kemudian anggota kepolisian Polres Lubuklinggau yang datang mencoba mengamankan
wilayah sekitar SMK N 1. Pengamanan dilakukan aparat kepolisian hingga seluruh
siswa/i SMK N 1 Lubuklinggau pulang ke rumah masing-masing.
Salah seorang
guru SMK N 1 Lubuklinggau Herlina ketika dikonfirmasi mengaku tidak ada masalah
yang perlu dibesar-besarkan dalam insiden pelemparan batu diduga dilaklukan
siswa SMKN 3 tersebut.
Menurutnya masalah
yang terjadi masih bisa diselesaikan secara kekeluargaan, karena SMKN 1 dan
SMKN 3 Lubuklinggau adalah anak didiknya semua.
“Tidak ada yang
perlu dibesar-besarkan, masih bisa diselesaikan secara baik-baik, sebab saya
pernah mengajar di STM (SMKN 3). Jadi semuanya anak didik kami,”kata
Herlina.(HS-03/01)
Posting Komentar