Pendapatan Rumah Makan Meningkat

Selasa, 24 Juli 2012
Harian Silampari Online

LUBUKLINGGAU- Momen bulan suci Ramadhan ternayata membawa rezeki bagi usaha rumah makan. Sejak memasuki bulan suci Ramadhan, omset sejumlah rumah makan mengalami peningkatan 20 sampai 30 persen dari biasanya.

“Peningkatan penjualan disaat Ramadhan sudah terasa tapi baru sekitar 20 sampai 30 persen per hari. Biasanya pembeli ramai sekitar pukul 15.00 WIB sampai waktu berbuka puasa,” kata Hendra pimpinan Cabang ES Teller 77 kepada Harian Silampari Senin (23/7).

Hendra menambahkan, pengunjung biasa memesan makanan seperti mie bakso, nasi goreng, dan beberapa menu ringan lainya. Sedangkan untuk minuman kebanyakan minuman dingin. Diprediksi peningkatan pembeli akan mencapai puncaknya pada minggu kedua dan ketiga Ramadhan.

“Pada minggu kedua dan ketiga peningkatan akan mencapai 100 persen sebab pada saat itu pengunjung lebih menyukai berbuka puasa diluar bersama teman-teman dan rekan kerja,” tambah Hendra.

Berbeda dengan Café dan Resto Monaco. Pemilik Café dan Resto Candra mengaku peningkatan permintaan pembeli sampai saat ini masih seperti biasa.

“Belum ada peningkatan sama sekali, masih seperti hari biasa sekitar 20 sampai 30 orang per harinya. Sebab saat ini warga kota yang melaksanakan ibadah puasa lebih memilih berbuka puasa di rumah bersama keluarga, berbeda dengan minggu ke tiga dan keempat,”kata Candra.

Namun Candra memprediksi, kenaikan akan terasa hingga 100 persen pada minggu ketiga dan keempat. Biasanya, selama masa puasa, tingkat konsumsi masyarakat cukup tinggi. Oleh sebab itulah momen ini banyak dimanfaatkan oleh banyak orang menawarkan berbagai macam produk khususnya makanan. Seperti dengan adanya pasar kaget atau  pasar tumpah. Kondisi seperti ini tidak hanya berlaku untuk permintaan makanan, tapi juga berlaku untuk permintaan furniture dan alat rumah tangga lainnya.

Menurut salah seorang pemilik toko furniture Rotan yang beralamat di Jalan Yos Sudarso, Anik mengatakan, permintaan untuk furniture memang meningkat hingga 15 persen ini dikarenakan warga ingin menghadirkan suasana baru ketika Idul Fitri.(HS-Mg02)