Read more: http://infosinta.blogspot.com/2012/04/cara-unik-agar-potingan-di-blog-tidak.html#ixzz2KmkBhfTz Harian Silampari Online (Jawa Pos Gruop): TKI Asal Musi Rawas Meninggal Misterius

Rabu, 09 Januari 2013

TKI Asal Musi Rawas Meninggal Misterius

Keluarga TKI mendapat bantuan dari Pemkab Mura
 * Sulit Dideteksi
KARANG JAYA- Seorang Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Kabupaten Musi Rawas, dikabarkan meninggal dunia. TKI tersebut atas nama Dismawati (41) warga Dusun II Desa Bukit Langkap Kecamatan Karang Jaya, Kabupaten Musi Rawas. Hingga kemarin pihak keluarga belum mengetahui penyebab pasti kematian Dismawati. Bahkan menurut Berlian (43)-suami almarhumah- sama sekali tidak mengetahui secara pasti alamat tempat istrinya bekerja. Ayah tujuh anak itu hanya mengetahui istrinya sejak tahun 2009 bekerja di Malaysia melalui Perusahaan Jasa Tenaga Kerja Indonesia (PJTKI).  Saat ini jenazah Dismawati sedang dalam proses pemulangan dari Negara Malaysia menuju Indonesia.

Berita duka tersebut diterima Berlian pada Kamis (4/1) lalu. Saat itu dirinya mendapatkan kabar melalui kepala desa (Kades) dan pihak kepolisian bahwa istrinya di Malaysia telah meninggal dunia.


“Dalam telegram tersebut ditanyakan apakah istri saya mau dikuburkan di Malaysia atau diabwa pulang ke kampung. Kami keluarga berharap almarhumah bisa dikubur disini (kampung halaman)saja,” jelasnya kepada Harian Silampari, Selasa (8/1).

Berlian mengaku pihak keluarga hanya mengetahui bahwa Dismawati berangkat menuju Malaysia atas perantara seseorang bernama Tati mengaku dari Provinsi Bengkulu. Bahkan surat perjanjian kerja dibuat Desmawati bersama Tati tidak ditinggalkan kepada pihak keluarga.

Selian itu Berlian mengaku hanya mengetahui istrinya berangkat menuju Malaysia melalui perusahaan penyalur tenaga kerja di Kota Medan.
“Sudah lima kali istri saya mengirimkan surat kepada saya. Namun tidak pernah saya balas karena saya buta huruf, surat-surat tersebut dibacakan anak saya yang sekolah. Selain itu saya juga sibuk bekerja menyadap getah karet untuk kelangsungan hidup anak-anak saya, karena istri saya walaupun bekerja di luar negeri tetapi tidak pernah mengirimkan uang gajinya kepada kami,” cerita Berlian.

Berdasarkan surat-surat dikirimkan almarhumah, diketahui Desmawati selama di Malaysia bekerja sebagai pembantu rumah tangga. Selama di Malaysia sudah tiga kali berpindah-pindah majikan.
Pertama ia bekerja dengan warga Negara India, lalu pindah majikan orang Melayu-Cina.

Majikan terakhir diketahui warga Melayu asli yang sangat tegas dan ketat. Bahkan dalam rumah, Desmawati diharuskan memakai jilbab.

Kades Bukit Langkap, Subandi ketika dikonfirmasi menerangkan, dirinya mengetahui kematian almarhumah setelah dihubungi pihak kepolisian yang mendapat telegram. Isi telegram tersebut bahwa salah seorang warganya bekerja di Malaysia telah meniggal dunia. Untuk memastikan kabar tersebut ia mengajak suami dan ayah almarhumah menuju Polres Musi Rawas.

“Dalam telegram tersebut tidak dijelaskan penyebab kematian almarhumah. Namun dinyatakan perkiraan almarhumah meniggal tanggal 14 atau 15 Desember 2012 yang lalu. Berarti sekarang diperkirakan almarhumah telah meninggal lebih kurang 28 hari,” jelasnya.

Ditambahkan Subandi, selama ini dirinya tidak mengetahui ada warga Desa Bukit Langkap bekerja sebagai TKI di luar negeri. Dia baru tahu ada warganya bekerja sebagai TKI setelah mendapat berita musibah kematian Desmawati.(HS-05)


KEBERADAAN dan nasib TKI asal Kabupaten Musi Rawas di luar negeri hingga kini sulit dideteksi. Penyebabnya warga yang menjadi TKI yang berangkat ke luar negeri tidak terdaftar di Disnakertrans Kabupaten Musi Rawas. Hal ini diakui Kepala Seksi Tenaga Kerja Disnakertrans Kabupaten Musi Rawas, H D Harahap kepada Harian Silampari, usai menyerahkan bantuan kepada pihak keluarga almarhumah Desmawati, Selasa (8/1).

Selian tidak melapor, menurut Harahap PJTKI yang melakukan perekrutan tidak pernah melakukan pelaporan ke Disnakertrans Kabupaten Musi Rawas. Makanya hingga kini tidak diketahui berapa jumlah pasti warga Kabupaten Mura bekerja sebagai TKI.

Hal ini kata Harahap, mempersulit proses identifikasi ketika terjadi musibah dialami para TKI asal Kabupaten Musi Rawas.

“Untuk itu kami menghimbau kepada masyarakat yang ingin bekerja di luar negeri menjadi TKI untuk melaporkan keberangkatannya minimal kepada Kades atau Camat setempat,” imbuhnya.

Keterangan berbeda disampaikan Hartati (35), salah seorang tetangga Desmawati. Ia justru menjelaskan ada banyak warga Desa Bukit Langkap bekerja sebagai TKi di luar negeri.

Selama ini kata dia, warga yang menjadi TKI selalu pulang kekampung halaman setelah sekian lama bekerja. Diakuinya baru kali ini ada kejadian warga Bukit Langkap yang menjadi TKI meninggal dunia.

“Saya juga dulu sempat diajak menjadi TKI dan telah melakukan pelatihan di Kota Medan. Namun tidak jadi berangkat menuju Malaysia karena saat akan berangkat anak saya mendadak sakit, sehingga saya terpaksa pulang kembali ke desa,” akunya. (HS-05)


Share this article now on :

Posting Komentar

:)) ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* :| 8-} :)] ~x( :-t b-( :-L x( :-p =))