Rabu, 09 Januari 2013
Bentuk Komisi Pengawasan Pupuk
MUSI RAWAS- Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura Kabupaten Mura mempersiapkan berbagai langkah dan upaya agar penyebaran pupuk tepat sasaran. Hal ini sebagai upaya untuk menyikapi berkurangnya alokasi pupuk subsidi untuk wilayah Kabupaten Musi Rawas (Mura).
Salah satunya adalah dengan membentuk komisi khusus yang akan mengawasi peredaran dan distribusi pupuk bersubsidi sehingga benar-benar dapat dinikmati oleh para petani yang membutuhkan. Selian itu sebagai langkah antisipasi penimbunan pupuk bersubsidi oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab.
“Kekurangan pupuk saat ini tidak hanya dialami wilayah Kabupaten Mura tetapi sudah menjadi isu nasional, seluruh daerah kekurangan pupuk, untuk itu kita akan melakukan pemngawasan secara optimal agar pupuk tersebut dapat benar-benar dimanfaatkan dan dinikmati oleh petani,” jelas Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura Kabupaten Mura, Zaini Amin saat dikonfirmasi Harian Silampari.
Bahkan pihak Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura Kabupaten Mura akan menggandeng aparat kepolisian untuk bekerjasama dalam mengawasi peredaran dan distribusi pupuk bersubsidi. Sebab Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura Kabupaten Mura memang mempunyai kewenangan dalam melakukan pemantauan dan teknis pengawasan. Namun jika diketahui ada oknum yang menyelewengkan pupuk bersubsidi ini tentu akan memerlukan bantuan pihak keamanan untuk melakukan penangkapan.
Ketua Komisi II Bagian Ekonomi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Mura, Ngadi menegaskan pihaknya akan mengambil tindakan tegas jika ada oknum yang terbukti melakukan penimbunan atau meyelewengkan harga pupuk bersubsidi. Bahkan pihaknya menyatakan siap memberikan tindakan hukum menurut peraturan yang berlaku.
“Untuk mendapatkan pupuk bersubsidi ini para pengusaha diharuskan memberikan jaminan sesuai dengan jumlah pupuk yang diminta, jika memang terbukti melakukan kesalahan maka jaminan tersebut tidak akan kita kembalikan,” tegasnya.
Sementara itu, Sudayono (52), salah seorang petani yang tinggal di Desa A Widodo Kecamatan Tugumulyo mengaku dirinya belum berani melakukan penanaman pagi dilahan persawahan miliknya. Sebab meski air sudah mulai bagus mengalir tetapi saat ini petani dipusingkan dengan banyaknya isu tentnag menghilangnya benih padi dan pupuk dipasaran.
“Percuma juga mas kalau menanam padi jika nanti pas ditengah jalan pupuk menghilang, atau jikapun ada jumlahnya sedikit tetapi peminat banyak sehingga akan terjadi lonjakan harga, kalau begitu kan petani juga akan rugi. Lebih baik tunggu sampai situasinya benar-benar jelas,” ternagnya. (HS-05)
Label:
Seputar Musi Rawas
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Posting Komentar