Dana BKMM Dipertanyakan

LUBUKLINGGAU-  Dana Bantuan Khusus Murid Miskin (BKMM) diperuntukan Sekolah Menengah Atas (SMA) hingga kemarin (26/12) belum ada kejelasan kapan bisa dicairkan. Hal ini menjadi pertanyaan besar bagi pihak sekolah dan masyarakat di Kota Lubuklinggau. Padahal dana bantuan sehrusnya bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan semester ganjil.
“Saat ini siswa/i sudah memasuki masa liburan, pasca ulangan umum bersama semester ganjil. Seharusnya dana itu sudah dicairkan sebelum mereka (siswa) libur, tapi kenapa sampai hari ini belum juga cair,”kata  Direktur Yayasan Budi Utomo Lubuklinggau Elven Asmar, kepada Harian  Silampari, Rabu (26/12).

Selain itu Elven mengungkapkan, pencairan dana BKMM sebenarnya sudah tidak tepat waktu. Karena saat ini semester satu (ganjil) tahun pelajaran 2012/2013 sudah berakhir.

“Kita menanyakan kemana dana untuk murid miskin itu. Sekarang semester satu sudah selesai tapi dana bantuan belum juga dicairkan, bagaimana murid-murid bisa memenuhi kebutuhan kalau dana seharusnya sudah mereka terima tapi terlambat terus,” tanya Elven.

Dijelaskanya, beberapa waktu lalu Kemendikbud sudah membuat program yakni mentransfer langsung dana BKMM kepada murid penerima dana bantuan. Namun sampai saat ini buku tabungan dibuat di bank yang telah ditunjuk pemerintah belum juga ada informasi kapan akan selesai dan diberikan kepada murid penerima BKMM.

“Sudah sebulan lalu, murid-murid ini buat buku tabungan di bank tapi sampai sekarang buku tabungan itu belum ada kabar kapan bisa diambil,” terang Elven.

Dia berharap kepada Pemerintah Kota Lubuklinggau, agar memperhatikan permasalahan ini. Karena banyak masyarakat yang menunggu dana tersebut cair. Jika dana tersebut cair sebelum memasuki semester genap maka dana itu bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan sekolah.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Lubuklinggau, Agusni Efendi melalui Kepala Seksi Kurikulum  Bidang Pendidikan Menengah Tinggi (Dikmenti), Puji Purnama saat dikonfirmasi membenarkan jika BKMM dari Kemendikbud sampai saat ini belum ada informasi kapan dicairkan.

Disampaikanya, BKMM jenjang SMA/SMK sederajat merupakan dana bantuan dari Kemendikbud. Proses pencairan dan penyaluranya kepada penerima pun langsung dari Kemendikbud melalui rekening penerima .

“Jadi untuk BKMM memang tidak ada surat pemberitahuan dari Kemendikbud ke Dinas Pendidikan,” tegasnya.

Dia menyarankan agar pelajar penerima dana bantuan tersebut langusung menanyakan bantuan tersebut kepada Bank SumselBabel. Karena Kemendikbud akan langsung mentransfer dana itu ke rekening masing-masing penerima.

Selanjutnya dia mengungkapkan, dana Bantuan Siswa Miskin (BSM) untuk kelas VII Sekolah Menengah Pertama (SMP) saat ini sudah bisa diambil para siswa di Kantor Pos. Sebab beberapa waktu lalu Kemendikbud telah menyampaikan pemberitahuan kepada Dinas Pendidikan Kota Lubuklinggau.

Untuk diketahui dana BSM diperuntukan bagi siswa/i SMP. Sedangkan BKM diberikan pemerintah untuk pelajar Sekolah Menengah Atas. BSM disalurkan kepada peserta didik kelas -VII dan dana BKMM diberikan kepada peserta didik kelas X.

BSM dan BKMM sifatnya berkesinambungan. Jadi setelah peserta didik naik ketingkat selanjutnya juga menerima bantuan asalkan mengajukan persyratan kembali.

Berdasarkan data Dinas Pendidikan Kota Lubuklinggau, jumlah penerima BSM periode 2012 sebanyak 332 orang tersebar diseluruh sekolah. Sedangkan penerima BKMM jauh lebih banyak mencapai 905 orang. Total penerima BSM dan BKMM tahun 2012 ini berjunlah 1027 orang.

Besaran dana diterima antara penerima BSM dan BKM tentunya berbeda. Perbedaan jumlah dikarenakan kebutuhan pelajar SMA lebih banyak dari pada siswa SMP. Adapun besaran untuk BSM yakni kisaran Rp. 275.000 satu siswa per semester, sedangkan BKMM kisaran Rp.390.000,-.

Penyeleksian peserta didik penerima bantuan BSM maupun BKM sepenuhnya diserahkan kepada pihak sekolah masing-masing. Sebab pihak sekolah lebih tahu keadaan pelajarnya masing-masing. (HS-01)