![]() |
Penyakit Kaki gajah yang dialami warga Kota Lubuklinggau . |
Survei dilakukan dengan mengecek darah warga di Kelurahan SS kecamatan Lubulinggau Timur I dan Kelurahan Eka Marga Kecamatan Lubuklinggau Selatan II beberapa minggu yang lalu, karena didaerah
tersebut terdapat warga yang terjangkit penyakit kaki gajah.
“Kami telah melakukan pengecekan (survey) sekitar 100 warga dengan mengambil sampel dara pada jari, dan datanya sudah dikirim ke Balai Teknis Kesehatan Lingkungan dan pengendalian Penyakit (BTKL PP) Palembang,” ungkap Kepala Dinkes Kota Lubuklinggau, Nawawi Akip melalui melalui Kabid P2PL Bisman Dali Monte didampingi Kasi P2PL Devid, kepada Harian Silampari, Sabtu (29/9).
Defid mengatakan hasil saat ini belum bisa diketahui hasil dari pemeriksaan, jika hasil pemeriksaan terdapat minimal 5 warga yang terjangkit maka akan dilakukan pengobatan masal.
“Kami tinggal menunggu hasil dari BTKL PP, Dari survei ini, kami bisa mengetahui sejauh mana tingkat penyebarannya dan kami sudah siap mengantisipasinya," kata Defid.
Defid menjelaskan Filariasis merupakan penyakit infeksi yang bersifat menahun yang disebabkan cacing filaria yang ditularkan lewat nyamuk. Penyakit ini dapat menimbulkan cacat menetap berupa pembesaran kaki, lengan, kantong buah zakar, payudara dan alat kelamin.
“Semua orang baik laki-laki, perempuan, anak-anak dan orang tua dapat terserang penyakit ini, Kaki Gajah ditularkan dari seorang yang terjangkit kaki gajah kepada orang lain melalui gigitan nyamuk,” ungkapnya.
Selian itu penyakit kaki gajah tersebut bisa diketahui setelah 8 sampai 10 tahun.
“Untuk gejala dan tanda nya tahap awal (akut) demam berulang 1-2 kali atau lebih setiap bulan 3-5 hari terutama bila bekerja berat. Demam dapat sembuh sendiri tanpa diobati. Selanjutnya timbul benjolan dan tersa nyeri pada lipat paha atau ketiak tanpa adanya luka badan. Tahap Lanjut ( Kronis ) Awalnya pembesaran hilang timbul pada kaki, tangan, kantong buah zakar, payudara dan alat kelamin wanita dan lama kelamaan menjadi cacat menetap,”jelasnya.
Defid mengatakan jika penyakit kaki gajah cepat diketahui maka bisa disembuhkan sehingga tidak menimbulkan cacat yang lebih parah dan disetiap puskesmas menyediakan obat Albendazol dan Paraset dengan gratis.
“Kami telah berupaya untuk mencegah penularan yang lebih meluas dengan mensosialisasi melalui pukesmas untuk disebarkan kewarga dan menyediakan obat kaki gajah secara gratis. Selain itu peranan masyarakat sangat dibutuhkan dengan memberantas sarang nyamuk, mengikuti pengobatan massal filariasis, dan segera berobat kepuskesmas terdekat jika mendapati gejala filariasis,”harapnya(HS-02).
Posting Komentar